Pangeran Louis Mengisap Jempol Dihentikan Kate Middleton, Ini 3 Dampak Buruk Kebiasaan Isap Jempol

Aksi Kate Middleton menghentikan Pangeran Louis mengisap jempol ini pun banjir pujian.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
The Sun
Kate Middleton saat hentikan Pangeran Louis yang sedang mengisap jemplonya 

Kondisi ini dapat mempengaruhi bentuk wajah dan senyum.

Putri Shahrukh Khan, Suhana Khan Pamer Aksinya Saat Menari, Viral dan Jadi Bahan Perbincangan

Viral Video Ifan Seventeen & Citra Monica, Begini Sikap Keluarga Dylan Sahara di Momen Lebaran

2. Hambatan bicara

Karena mengisap jempol memengaruhi perkembangan gigi, rahang, dan langit-langit mulut, kebiasaan itu juga dapat mengubah cara anak makan dan berbicara.

Mengisap jempol dapat menyebabkan hambatan bicara, termasuk ketidakmampuan untuk mengucapkan bunyi konsonan keras seperti "D" dan "T."

Tanpa perawatan gigi yang benar, bahkan terapi wicara berkualitas tinggi mungkin tidak sepenuhnya memperbaiki hambatan ini.

Ini karena bunyi cacat sebagian disebabkan oleh bentuk gigi anak sehubungan dengan lidahnya.

Hambatan bicara mungkin membuat Si Kecil lebih sulit berkomunikasi secara efektif.

Banyak anak dengan hambatan bicara juga mengalami tingkat frustrasi, kemarahan, dan perasaan terisolasi yang tinggi.

Kalau Punya Anak Laki-laki, Ruben Onsu Ingin Beri Nama Thanos

Lupakan Perseteruan, Dewi Perssik & Ibunda Rosa Meldianti Menangis Berpelukan di Depan Jenazah Ayah

3. Masalah sosial

Terakhir, kebiasaan mengisap jempol dapat menyebabkan masalah sosial.

Anak-anak yang mengisap jempol mereka di depan umum dapat menjadi sasaran ejekan di tangan rekan-rekan mereka.

Sementara mengisap jempol adalah kebiasaan masa kanak-kanak yang normal, semakin tua usia Si Kecil, semakin banyak orang yang menghakimi dia karena meneruskan kebiasaan itu.

Mengisap jempol adalah respons bawah sadar terhadap stres atau kebosanan bagi banyak anak.

Karena Si Kecil mungkin tidak berpikir sebelum menggunakan ibu jarinya untuk bekerja, mereka mungkin memerlukan dukungan dan instruksi dari Moms untuk mengatasi kebiasaan itu dalam tahap perkembangan yang sesuai.

Bila Moms berusaha membantu Si Kecil berhenti mengisap jempol, penting untuk diingat bahwa kebiasaan ini tidak menunjukkan masalah fisiologis atau perkembangan.

Mereka membutuhkan bantuan Moms dan dokter gigi atau dokter anak untuk menghentikan kebiasaan itu.

Pada anak-anak yang belum memiliki gigi permanen, mengisap jempol biasanya tidak berbahaya.

Saat gigi susu Si Kecil mulai tanggal dan gigi dewasanya mulai tumbuh berkembang, Moms harus mendorong Si Kecil untuk beralih ke metode kenyamanan lain.

Artikel ini tayang di Nakita

Sumber: Nakita
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved