Helaran HJB 537
Bawa Ular Saat Helaran, Komunitas Bora Jadi Perhatian Warga
Ia menjelaskan, mereka sengaja kumpul secara rutin untuk melakukan edukasi dan sharing ke masyarakat perihal reptil.
Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tak hanya parade Helaran Seni Budaya Hari Jadi Bogor (HJB) ke-537 saja yang menjadi perhatian penonton.
Di salah satu sisi dekat panggung, nampak gerombolan orang berkerumun pada objek yang cukup menarik perhatian.
Nampak seorang bapak dan juga anak-anak sedang menggendong beberapa jenis ular, mulai dari yang berukuran besar hingga kecil.
Rupanya ular-ular tersebut milik salah satu komunitas yang tengah berkumpul di kawasan Helaran yakni Bogor Reptile Addicted (Bora).
Ketua Bora, Ryan Debra (24) mengatakan bahwa setiap hari Minggu komunitasnya memang rutin melakukan Family Gathering di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Jenderal Sudirman.
"Setiap hari Minggu emang kita kumpul di sini, kebetulan pas hari ini lagi ada perayaan," tuturnya kepada Tribunnewsbogor.com disela-sela Helaran Seni Budaya HJB, Minggu (30/6/2019).
Ia menjelaskan, mereka sengaja kumpul secara rutin untuk melakukan edukasi dan sharing ke masyarakat perihal reptil.
Mengingat selama ini banyak masyarakat yang menganggap reptil adalah binatang yang mengerikan.
"Kami ingin mengenalkan ke mereka bahwa reptil terutama ular tidak menakutkan," ucap Debra.
Tak hanya berbagai jenis ular, reptil lainnya seperti iguana dan biawak juga menjadi hewan peliharaan anggota komunitas.
Bora pertama kali dibentuk pada 8 Maret 2014 lalu berawal dari kecintaan Debra pada ular.
Sebelum terbentuk, ia kerap bergabung dengan komunitas musang di Lapangan Sempur sambil membawa ular peliharaannya.

Saat itu, rupanya banyak orang lain yang menghampiri Debra dan menyatakan ketertarikannya pada reptil jenis ular itu.
Berangkat dari sana, ia pun berinisiatif membentuk komunitas bersama pecinta reptil lainnya.
"Awalnya cuman 5 orang isinya, tapi sekarang anggota terdaftar sudah 32 orang," papar dia.
Anggota Bora tak memandang usia, bahkan ada seorang bocah 4 tahun yang sudah bergabung sekitar 1.5 tahun yang lalu lantaran kecintaannya pada ular.
Ia adalah Amora, tinggal di Cimanggu yang tak pernah takut saat memegang ular sejak pertama kali mengenalnya.
"Enggak takut, suka," ceritanya.
Untuk bergabung di komunitas Bora, menurut Debra, tak perlu memiliki reptil terlebih dahulu.
Paling tidak, cukup menyukai reptil atau ingin mengenal lebih dalam tentang reptil.
"Ada kok di sini yang awalnya takut sama ular, tapi sekarang malah suka," ungkap Debra.
Tak perlu mengeluarkan uang pendaftaran apabila ingin bergabung.
Cukup datang saja ke tempat kumpul mereka di kawasan CFD Sudirman atau Lapangan Sempur setiap hari Minggu, nanti akan didaftarkan identitasnya untuk menjadi anggota.