Kecelakaan Maut Kereta VS Terios di Indramayu, 8 Orang Tewas Termasuk Janin Baru Dilahirkan

Delapan orang korban meninggal dunia termasuk janin bayi dari seorang ibu yang saat itu tengah hamil tua.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Twitter
ILUSTRASI - Kondisi metromini yang ditabrak KRL Commuter Line di Perlintasan KA Angke, Jakarta Barat 

Kecelakaan Maut Kereta VS Terios di Indramayu, 8 Orang Tewas Termasuk Janin Baru Dilahirkan Ibunya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tragedi kecelakaan maut menimpa satu rombongan mobil jenis Daihatsu Terios hitam bernopol E 1826 RA di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/6/2019) sore kemarin.

Korban tewas setelah mobil yang ditumpanginya tersambar kereta jurusan Surabaya-Jakarta saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu Cipedang Jubleg Desa Jayamulya, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

Delapan orang korban meninggal dunia termasuk janin bayi dari seorang ibu yang saat itu tengah hamil tua.

Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, mengatakan, kecelakaan bermula saat kendaraan yang ditumpangi para korban memaksakan diri untuk melintasi rel perlintasan yang dijaga oleh warga.

Menurut keterangan warga, kata dia, jarak KA yang hendak melintasi perlintasan itu dengan mobil korban sudah dekat.

"Waktu itu petugas penutup palang sukarela, ada tiga orang," ujar Kapolres.

Kapolres melanjutkan, warga sudah menyarankan agar kendaraan untuk berhenti sejenak.

Namun, sang sopir tetap memaksakan menerobos palang pintu sehingga mengakibatkan mesin mobil mati secara mendadak di tengah-tengah rel.

Saat mesin mobil mati, diceritakan Kapolres, ketiga petugas itu berusaha meminggirkan mobil dengan cara didorong mundur.

Nahas, laju KA yang cepat dan jarak yang semakin dekat sehingga membuat korban sebanyak 8 orang yang berada dalam mobil itu tidak tertolong.

"Beruntung salah satu penjaga pintu yang masih berusaha mendorong mobil korban segera ditarik oleh rekannya sehingga selamat dari kecelakaan," ujar dia.

Saat mesin kendaraan mati ditengah rel, kata dia, tak ada penumpangnya yang turun untuk menyelamatkan diri.

Sehingga, mobil tersebut dihantam kereta hingga terseret sekitar 100 meter dan mengakibatkan pengemudi dan seluruh penumpangnya meninggal dunia di TKP.

Kapolres melanjutkan, dari delapan korban, satu di antaranya adalah janin yang keluar dari salah seorang korban yang tengah hamil tua.

"Ada tambahan korban satu orang janin yang terpaksa keluar dari salah satu korban yang hamil tua," ujar Kapolres kepada Tribuncirebon.com saat dihubungi melalui sambungan seluler.

Lanjut Kapolres, korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Kecamatan Losarang oleh pihak kepolisian sekitar pukul 17.45 WIB.

Berikut daftar nama korban kecelakaan antara KA Jaya Baya dari Arah Jakarta dengan satu unit mobil jenis Daihatsu Terios hitam:

1. H. Tasdan (47) warga desa Ranjeng.
2. Hj Dian Kudprihatini (30) warga Desa Ranjeng
3. Muti amrilah (5) Desa Ranjeng
4. Turi mulyati (50) warga Desa Temiyangsari
5. Ajtmadja Akmal (19) warga desa Temiyangsari
6. Yati (50) warga Jakarta
7. Doin (19) warga Jakarta
8. Janin baru lahir

"Janin yang dikandung Dian juga turut meninggal dunia," kata M Yoris MY Marzuki.

Hendak Liburan

Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, korban beserta keluarga itu berencana akan berwisata ke Wisata JPP 40 Gantar di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Salah seorang korban yang merupakan Kepala KUA Kecamatan Patrol, H. Tasdan (47) beserta istri Dian Kudprihatini (30) menjemput keluarganya yang berada di Blok Sarimulya, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu pada siang harinya.

Korban Terbanyak sepanjang tahun 2019

Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Kuswardoyo, mengatakan, insiden itu merupakan kecelakaan kereta api dengan jumlah korban terbanyak sepanjang 2019 ini.

"Dari peristiwa sebelumnya, ini yang korbannya paling banyak," ujar Kuswardoyo melalui sambungan teleponnya, Sabtu (29/6/2019) malam.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi kira-kira pukul 15.15 WIB di perlintasan sebidang yang tidak dijaga antara Stasiun Haurgeulis - Stasiun Cilegeh tepatnya di KM 143+1.

Saat ini, seluruh korban juga telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang, Kabupaten Indramayu.

Adanya peristiwa tersebut, pihaknya berharap agar masyarakat yang melintas di perlintasan sebidang untuk berhenti sejenak.

"Pastikan tengok kanan kiri dulu, kalau sudah yakin aman baru melintas," kata Kuswardoyo.

Ia mengingatkan berdasarkan peraturan perundang-undangan seluruh pengguna jalan harus memprioritaskan dan mendahulukan perjalanan kereta api.

Selain itu, pemerintah pusat hingga daerah dan pihak terkait lainnya diharapkan untuk turut serta menjalankan amanat UU Nomor 23 Tahun 2007 dengan melakukan penutupan pada sejumlah perlintasan kereta tidak dijaga atau tidak berpalang pintu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved