Ini Bedanya Chikungunya Dengan Demam Berdarah, Bisa Timbulkan Kelumpuhan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menjelaskan bahwa penyebaran virus Chikungunya hampir sama dengan demam berdarah (DB).

Virus ini tersebar melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang berkembang di daerah tropis.

"Tapi kalau chikungunya lebih banyak di nyamuk Aedes Albopictus," kata Agus kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (9/7/2019).

Sementara itu, yang membedakannya adalah virus yang dibawa oleh nyamuk itu sendiri.

Yakni virus dengue untuk penyebab demam berdarah dan virus chikungunya untuk penyebab chikungunya.

Gejalanya yang dialami penderita DB dan chikungunya, lanjut Agus juga hampir sama.

"Gejalanya hampir sama, ada panas 2 - 7 hari. Cuma yang membedakan nyeri sendi di chikungunya lebih hebat dibanding demam berdarah," kata dia.

Selain itu, kata Agus, chikungunya juga tidak menyebabkan penderita mengalami penurunan trombosit seperti yang dialami penderita demam berdarah.

Namun, chikungunya yang parah bisa menimbulkan kelumpuhan.

"Kalau hebat (parah), sakit chikungunya, bisa seperti itu (kelumpuhan) tapi sampai saat ini belum ada laporan, itu sangat jarang," ungkapnya.

Untuk mencegah penyebaran virus chikungunya, Agus menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat di lingkungannya.

Cara pencegahannya juga sama dengan pencegahan demam berdarah yakni 3M plus, menutup, menguras, mengubur dan mendaur ulang yang harus dilakukan rutin oleh masyarakat seminggu sekali.

"Sama pencegahannya, seperti 3 M, segala macam itu hampir sama pencegahannya," ungkapnya.