Mengenal Wawan Game, Ini Penyebab Tangannya Terus Bergerak seperti Sedang Bermain Game Online
ia tetap diam, kecuali jari-jari tangannya yang senantiasa bergerak-gerak layaknya pemuda yang sedang gandrung gim online
Masker selalu melekat di wajahnya untuk membendung air liur yang kerap merembes dari bibirnya.
Beberapa kali ia diajak bicara wartawan. Namun dia tak merespons.
"Efek obat dulu. Dulu dia ngamukan, dihajar obat malah jadi seperti robot enggak punya emosi. Dia enggak akan pernah bilang 'aduh!'. Diajak ngomong juga dia enggak ngejawab," kata Suhartono.
Pada sekitar pukul 11.30 WIB, seluruh warga binaan Yayasan Jamrud Biru berkumpul di halaman di bawah naungan tenda.
Para petugas yayasan hilir-mudik membawa piring, gelas, dan panci.
Waktu makan siang datang. Dari seluruh pasien, yang hampir semuanya berkepala plontos, Wawan termasuk satu dari antara beberapa pasie yang tak mengambil makanan mereka sendiri. Ia perlu disuapi.
"Susah kalau Wawan enggak disuapin, berantakan, kalau disuapin baru makan. Makannya lama, harus sabar," kata Suhartono sembari menyuapi IS setelah meniup-niup menu nasi dan sop ayam siang itu.
Beberapa butir nasi berjatuhan dari bibirnya yang tak dapat mengatup rapat kala mengunyah.
Butuh waktu 40 menit lebih bagi Wawan menghabisi menu siang itu.
Suhartono mengingat-ingat momen saat Wawan pertama kali menginjakkan kakinya di Yayasan Jamrud Biru.
Kondisi fisiknya memprihatinkan. Wawan diduga malnutrisi.
"Kalau enggak salah sekitar April 2019 datang. Sakit lama di rumahnya saya enggak tahu berapa lama. Yang jelas diantar ke sini dalam kondisi sudah sakit begini, kurus, pucat. Alhamdulillah Allah kasih dia sehat sekarang," tutur Suhartono.
"Perubahan sudah agak banyak sekarang, sudah agak isi badannya, tinggal perbaikan mentalnya. Saat datang berat badannya 23 kilogram. Kami kasih makan nutrisi, vitamin, kami rutinkan makan yang sehat. Alhamdulillah sudah 34 kilogram," imbuhnya.
Para petugas yayasan tampak menaruh perhatian pada Wawan ketika Kompas.com dan beberapa awak media lain mengunjungi Yayasan Jamrud Biru.
Sejumlah pasien yang sudah hampir sehat beberapa kali menyambangi Wawan, tanpa diminta, untuk mengantar gelas berisi minuman saat Wawan makan siang.