Penghinaan di Media Sosial
Pablo Benua Ingin Mediasi dengan Fairuz, Hotman Paris Singgung Urat Malu: Kita Diejek dengan Tertawa
Langkah mediasi ini dilakukan pasca Pablo Benua dan Rey Utami ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di Polda Metro Jaya, sejak Jumat (12/7/2019).
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengacara tersohor Hotman Paris beri tanggapan terkait pernyataan Pablo Benua dan Rey Utami yang ingin mediasi dengan Fairuz A Rafiq
Melalui kuasa hukumnya, Farhat Abbas, Pablo Benua dan Rey Utami ingin mediasi kepada pihak Fairuz A Rafiq.
Langkah mediasi ini dilakukan pasca Pablo Benua dan Rey Utami ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di Polda Metro Jaya, sejak Jumat (12/7/2019).
"Saat ini saran penyidik untuk mediasi saja. Mediasi sudah ranah keluarga," tegas Farhat Abbas dilansir TribunnewsBogor.com dari Grid.ID pada Selasa (16/7/2019).
Meski begitu, Farhat Abbas mengaku tak ikut andil di dalam proses mediasi.
Farhat Abbas mengaku hanya akan sebatas membantu mengarahkan kliennya tersebut.
"Minta waktu. Ada tim khusus untuk jalur mediasi. Jadi ini bukan lawyer lagi, biarkan urusan keluarga yang berbicara mungkin minta maaf," ungkap Farhat Abbas.
• Harmonis dengan Andhika Pratama, Ussy Sengaja Bikin Youtube: Biar Kita Bisa Berantem, Ada Letupan
• Sering Diganggu Sosok Anak Kecil di Rumah, Raffi Ahmad Ungkap Sempat Diminta Kubur Kepala Kambing
Meski tidak akan ikut mediasi, Farhat Abbas mengaku akan terus berdoa untuk proses kekalurgaan Pablo Benua, Rey Utami dan Fairuz A Rafiq.
"Saya enggak ikut mediasi. Saya berdoa semoga dibukakan pintu maaf. Semua proses lah," sambungnya lagi.
Melihat ucapan Farhat Abbas yang sebut Pablo Benua dan Rey Utami berupaya mediasi, Hotman Paris lantas memberikan tanggapan.
Hotman Paris juga menyinggung Pablo Benua yang tak punya urat malu.
Sementara dirinya, diakui Hotman Paris ini adalah sosok yang pemalu.
"Hotman pemalu karena urat malu Hotman tebal," tambah Hotman Paris di laman Instagram pruibadinya, Minggu (21/7/2019).
Saking geramnya, Hotman Paris juga menegaskan bahwa dirinya itu tak pernah mendengar adanya upaya mediasi yang dilakukan.
"Aku enggak pernah mendengar ada mediasi," tutur Hotman Paris seperti yang dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube RCTI Entertainment, Minggu (21/7/2019).
• Rumah Sakit Azra Gelar Khitanan Massal Untuk Anak Yatim dan Duafa
• Penghulu yang Menikahkannya dengan Hilda Meninggal Karena Sakit, Kriss Hatta: Saya Merasa Bersalah
Lebih lanjut, upaya mediasi yang dilakukan Pablo Benua dan Rey Utami ini hanya karena sedang berada di posisi tersudut.
"Jangan dong mengajukan mediasi setelah merasa tersudut," beber Hotman Paris.
Lantas, Hotman Paris kembali menyingung soal tertawaan Pablo Benua beberapa jam setelah dilaporkan Fairuz A Rafiq.
"Kemarin pas kita melaporkan kasusnya kita diejek habis dengan tertawanya itu," singgung Hotman Paris.
Hotman Paris memaparkan, sebaiknya biarkan proses hukum berjalan terlebih dahulu di kasus ikan asin tersebut.
"Biarkan proses hukum berjalan dahulu. Seseorang harus bertanggungjawab atas perbuatannya," aku Hotman Paris.
• Bagikan Hadiah kepada Penggemar di Panggung, Aktor IP Man Ditusuk Pisau di Perut dan Tangan
• Anak Ungkap Keseharian Nunung, Tak Curiga Ibunya Terjerat Narkoba : Pulang Kerja Niman Cucu
Lebih lanjut, Hotman Paris tampak mengunggah ulang video soal pernyataan pihak Polda Metro Jatya yang menyebutkan bahwa Farhat Abbas dan Andar Situmorang ini sudah dicabut kuasanya.
"Yang bersangkutan (red: Pablo Benua) mencabut kuasa terhadap pak Farhat dan Pak Andar," ungkap Argo Yuwono.
Menanggapi pencabutan surat kuasa tersebut, Farhat dan Andar Situmorang bereaksi.
"Kalau Pablo saya pikir dasar pencabutannya gak ad. Kalau dicabut ya gak apa-apa dicabut ya gak masalah, kita niat membantu, gak dada bayaran juga," ujar Pablo Benua
"Klien saya Pablo Benua mencabut kuasa saya. Kuasa itu tidak bisa dicabut secara sepihak," tegas Andar Situmorang.
"Ada pengacara lagi, tapi saya gak tahu namanya," ujar Argo Yuwono.
"Pencabutannya tanggal 15, surat kuasanya," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Fairuz A Rafiq melaporkan mantan suaminya, Galih Ginanjar, serta pemilik akun YouTube atas nama pasangan Rey Utami dan Pablo Benua dengan sangkaan pencemaran nama baik melalui media sosial.
Ketiganya diduga melanggar Pasal 27 Ayat 1, Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Pasal 310, Pasal 311 KUHP.
Ancaman hukuman untuk Pablo Benua, Rey Utami dan Galih Ginanjar ini lebih dari 6 tahun penjara.
• Nunung Buang Sabu 2 Gram ke Kloset Saat Diciduk Polisi, Begini Pengakuan dan Alasannya!
Pakar Mikro Ekspresi Sebut Pablo Benua Tak Takut Meski Dietapkan Tersangka dan Ditahan
Melansir tayangan di kanal Youtube Selebrita7.com (15/7/2019), Kirdi Putra menyebutkan memang tidak ada rasa takut dalam diri Pablo Benua.
Namun, rasa takut Pablo Benua ini sedikit berbeda dari Rey Utami dan Galih Ginanjar.
Menurut Kirdi, ekspresi Galih Ginanjar yang saat itu sedikit menundukan kepalanya dengan wajah tanpa senyum, kondisi itu menggambarkan jika ia sedang takut.

Kirdi Putra menilai Galih Ginanjar yang saat itu memakai masker bertujuan agar wajahnya tidak terlalu terekspos.
"Saya tidak melihat Galih menutupi mukanya itu karena bukan berhubungan dengan malu dan sebagainya. Kalo kita bicara malu dari awal sudah (malu) saat dia pakai baju tahanan dia nunduk seperti itu."
"Tetapi ini secara untuk menutupi wajahnya aja biar nggak terlalu banyak wajahnya yang terekspose," jelas Kirdi Putra.
• Link Siaran Langsung Final Indonesia Open 2019, The Minions VS Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Berbeda dari Galih Ginanjar, pakar mikro ekspresi itu membaca ekspresi wajah Pablo Benua. Menurutnya Pablo tidak terlihat tegang seperti Galih Ginanjar dan Rey Utami.
"Ekspresi Pablo disini adalah Pablo terlihat lebih tidak ada tarikan ketegangan di bibir. Jadi analisa saya, rasa takut yang dialami Pablo agak beda dengan Rey Utami dan Galih," jelas sang pakar ekspresi.
Ia menjelaskan Pablo Benua tidak terlalu merasa syok dengan kasus video ikan asin yang menyeret namanya.

"Kenapa? Inget, Pablo pernah terkait dengan kasus-kasus hukum sebelumnya. Inget dia pernah mengalami beberapa kali dipanggil, mengalami masalah hukum."
"Sehingga saya melihat kasus ini dalam tanda petik sudah tidak membuat dia syok, membuat dia jadi takut," jelas Kirdi Putra.
Pakar ekpsresi itu menambahkan, kemungkinan besar Pablo Benua sudah terbiasa dengan hal seperti ini, seperti dipanggil dan diperiksa polisi.
"Dulu mungkin ia, dulu. Tapi kan kita bicara repitisi, seseorang mengalami hal yang sama berulang kali dan itu membuat dia menjadi terbiasa atau terhabituasi. Itu yang saya lihat dari ekspresi Pablo," jelas Kirdi Putra