Pengamat Politik : Bukan Mustahil Gibran Rakabuming Jadi Calon Kuat Gubernur Jawa Tengah

Menurut Pengamat Politik Muhammad Qodari, Gibran Rakabuming jika sukses jadi wali kota Solo bukan tak mungkin jadi calon kuat Gubernur Jawa Tengah.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Youtube/Talk Show tvOne
Pengamat Politik sebut Mustahil Gibran Rakabuming Jadi Calon Gubernur Jawa Tengah 

Pengamat Politik : Bukan Mustahil Gibran Rakabuming Jadi Calon Kuat Gubernur Jawa Tengah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan kalau anak sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming bisa berpeluang mengikuti jejak ayahnya di dunia politik.

Menurutnya, wacana Gibran Rakabuming jadi calon Wali Kota Solo adalah hal yang perlu diwaspadai.

Hal itu disampaikan oleh Muhammad Qodari di acara Apa Kabar Indonesia Pagi Senin (30/7/2019).

Sebelumnya ia mengaku kalau pihaknya belum membaca hasil survei terkait nama Gibran Rakabuming yang diwacanakan jadi calon wali kota Solo.

Namun menurutnya, ia tertarik untuk membuat survei serupa.

"Kalau bicara survei saya belum pernah baca survei ini dan belum pernah baca dari Selamet Riyadi lainnya, saya juga belum melakukan survei dan mungkin setelah ini akan melakukan survei," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Talk Show tvOne Selasa (30/7/2019).

Sebagai pengamat politi, Muhammad Qodari melihat mulai ada respon berbeda dari Gibran Rakabuming dari sebelumnya.

"Tadinya saya punya persepsi bahwa Gibran maupun Kaesang itu akan tetap di dunia bisnis dan tidak akan masuk ke dunia politik, saya pernah mendengar Pak Jokowi mengatakan dari anak-anaknya ini kalau Gibran dan Kaesang itu kayanya nggak ke politik, yang ada itu justru Bobby yang juga sekarang diwacanakan jadi cawalkot di Medan karena menantunya ini berasal dari Sumut," jelasnya.

Kemudian ia juga mendengar reaksi Gibran Rakabuming saat diwawancarai wartawan yang meminta diberi tahu jika ada pendaftaran calon wali kota Solo.

"Kalau lihat perkembangan statemen Gibran kemarin saat wawancara, itu seperti membuka kemungkinan, meskipun itu memang style dia," kata Muhammad Qodari.

Santer Nama Gibran Rakabuming Masuk Bursa Calon Wali Kota, Presiden Jokowi: Kok Pada Bingung, Heboh

Anak Jokowi Masuk dalam Bursa Calon Wali Kota Solo, Gibran: Bapak Gak Pernah Memaksa Saya

"Tapi apapun, Gibran ini adalah anak presiden, kebetulan juga mantan anak wali kota solo yang skrg jadi presiden, maka kita harus melihat statemen ini sebagai sesuatu yang membuka kemungkinan-kemungkinan besar, katakanlah ini pernyataan yang menguak takdir," jelasnya lagi.

anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang
anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang (Twitter)

Bahkan menurut Muhammad Qodari, jika Gibran Rakabuming mencalonkan jadi wali kota Solo dan berhasil, ia akan jadi calon kuat Gubernur Jawa Tengah.

"Pilkada Solo ini 2020, kalau lihat track record bapaknya bukan mustahil seorang Gibran kalau berhasil menjadi wali kota Solo, kalau terpilih ya, kalau jadi wali kota Solo maka dia akan menjadi calon kuat gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.

Menurutnya, Pilkada Jawa Tengah itu jika berdasarkan jadwal yakni tahun 2024, walaupun secara jabatan akan ada pemilihan lagi tahun 2023.

Apalagi dirinya sebagai pengamat politik meyakini kalau pemilihan kepala daerah 2024 akan dimajukan.

"Dugaan saya pilpres pilkada akan dipisahkan, pilkada serentak akan dimajukan, bayangkan kalau dia (Gibran Rakabuming) sukses jadi wali kota Solo, dia akan jadi calon kuat Gubernur Jawa Tengah berikutnya, kalau Gibran sukses lagi jadi gubernur Jawa Tengah, calon presiden 2024, bukan mustahil," bebernya.

"Makanya serius banget ini barang (isu Gibran Rakabuming jadi calon wali kota Solo," tambahnya.

Ia pun menyebut kalau isu kecil itu akan jadi besar jika memang disambut baik oleh Gibran Rakabuming.

"Kalau Gibran masuk jadi calon wali kota Solo, ini barang kecil bisa jadi barang besar," tandasnya.

Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Pilwalkot Solo, Chef Arnold : Jadikan Aku Wakil Kalian

Namanya Masuk Bursa Pilwalkot Solo, Gibran Ungkap Pesan Jokowi Bila Terjun ke Dunia Politik

Gibran Rakabuming : Bapak Tidak Pernah Memaksa Saya

Nama Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa calon Wali Kota Solo 2020-2025.

Hal tersebut merupakan hasil survei dari Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta terkait nama-nama kemungkinan yang muncul dalam bursa calon Wali Kota Solo.

Dikutip dari Kompas.com, survei dilakukan di 96 titik lokasi dengan delapan responden di masing-masing titik.

Survei menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.

Dari kategori popularitas, nama Gibran Rakabuming muncul dengan angka tertinggi, yakni 90 persen yang mengenal namanya.

Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.

Sementara, nama Kaesang Pangarep muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86 persen.

Meski menang dari sisi popularitas, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.

Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran Rakabuming dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.

Dirayu Raffi Ahmad di Depan Putra Jokowi, Nagita Slavina Peringatkan Gibran : Jangan Diketawain Mas

Relawan Bakar Bendera Prabowo-Sandi Sebagai Ungkapan Kekecewaan, Gibran Rakabuming Beri Respon Ini

Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.

Menanggapi soal kemunculan namanya di bursa calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming pun menanggapinya dengan santai.

Dalam tayangan progam Kompas Pagi di Kompas TV, Gibran pun mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Solo yang telah memilihnya dalam survei.

"Baru kemarin saya baca surveynya. Saya mengapresiasi, terima kasih kepada warga Solo yang sudah memberi penialaian yang positif untuk saya," ucapnya.

Ia menjelaskan, pada intinya keluarganya tak memaksakan untuk Gibran Rakabuming terjun ke dunia politik.

Namun, ia juga tak menampik bila nantinya ada kemungkinan untuk menjadi politisi, akan ia jalani dengan sungguh-sungguh.

"Pada intinya keluarga saya, bapak ibu sangat demokratis, dan dari dulu prinsip saya harus mandiri. Jadi pengusaha pun saya jadi pengusaha yang mandiri. Kalau pun nanti jadi politisi, harus jadi politisi yang mandiri. Pokoknya bapak gak pernah memaksa ataupun gak pernah mengarahkan. Semuanya bebas," ucap Gibran.

Sementara, Peneliti Senior LIPI, Siti Zuhro mengatakan untuk pemilihan kepala daerah tidak bisa hanya mengandalkan popularitas belaka.

Selain itu, ia juga mengkritisi bila anak Jokowi benar-benar maju di Pilkada, berpotensi menimbulkan anggapan akan dibentuknya dinasti politik.

"Itu yang termasuk sangat dikedepankan waktu pembahasan revisi UU Pilkada. Saat itu diperdebatkan karena pada dasarnya usulan dari pemerintah bagaimana memberikan pembatasan, kalau katakan lah sudah 2 periode berarti kepala daerah yang bersangkutan tidak bisa maju lagi. Tolong jangan mengajukan istri, anaknya, suaminya, kakaknya, sepupunya dan seterusnya jadi membangun pohon kekerabatan atau dinasti politik. Itu yang tidak bagus," ucapnya dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV.

Bila terjadi hal demikian, lanjutnya, demokrasi Indonesia akan menjadi paradoks, dari yang esensinya memberikan peluang yang sama kepada warga negara tanpa membedakan latar belakang keluarga.

"Dengan kasus yang seperti ini, bukan kasus yang pertama kali, tapi utuk rekrutmen pimpinan daerah itu bukan sekedar popularitas, karena yang diperlukan kualitas," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved