Haikal Hasan Sebut Habib Rizieq Lebih Pancasilais dari Jokowi, Tantang Adu Kumpulkan Massa di Monas
Menurut PA 212 Haikal Hasan, Habib Riqieq Shihab adalah sosok yang paling pancasilais dan jago menerapkan NKRI di bandingkan dengan Jokowi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Haikal Hasan Sebut Habib Rizieq Lebih Pancasilais dari Jokowi, Tantang Adu Kumpulkan Massa di Monas
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua PA 212 Haikal Hasan menjelaskan kedudukan Pancasila di dalam Front Pembela Islam (FPI) dan 212.
Menurutnya, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab adalah orang yang sangat pancasilais.
Bahkan menurutnya, jiwa partiotisme Habib Rizieq Shihab bisa dibandingkan dengan tokoh lainnya, termasuk Presiden RI Joko Widodo.
Dilansir TribunnewsBogor dari Youtube Indonesia Lawyers Club Jumat (2/8/2019), Haikal Hasan menyebut kalau kesalahan terbesar FPI adalah terlalu banyak peminat.
"FPI itu organisasi yang sah, dan apa kesalahan FPI? Mau tahu apa? Terlalu banyak peminat, kalau sedikit nggak ada yang repotin, karena terlalu banyak peminat," katanya.
Kemudian menurut Haikal Hasan, kesalahan berikutnya yakni karen FPI dipimpin oleh seorang tokoh besar.
Apalagi menurutnya, tak ada yang paling jago menerapkan NKRI selain Habib Rizieq Shihab.
"Dan pemimpinnya itu adalah HRS, tokoh terbesar bangsa, saya mengatakan tokoh terbesar bangsa, ayo diadu, siapa yang lebih pancasilais, siapa yang lebih patriotisme? Siapa yang paling jago menerapkan NKRI kalau bukan beliau," bebernya.
Ia pun berani membandingkan jumlah masa yang akan datang ke Monas jika di bandingkan antara Habib Rizieq Shihab dan Jokowi.
"Coba sekarang, siapapun tokoh bahkan Presiden Jokowi, umumkan saya akan datang di Monas semua kumpul, ayo berapa orang? Siapa lagi Megawati? Coba bilang saya kumpul di Monas, kumpul berapa orang? Bandingkan dengan HRS, ayo semua kumpul di Monas, berapa orang?," katanya dengan bangga.
• DPP FPI Nangis Minta Pemerintah Tak Dzolimi Habib Rizieq Shihab, PKB: Kan yang Berangkat Dia Sendiri
• Dewan Pembina Partai Gerindra Rapat di Rumah Prabowo di Bogor, Tak Singgung Soal Habib Rizieq Shihab
Ia pun menyebut kalau pemerintah saat ini sedang ketakutan dengan adanya Habib Rizieq Shihab di Indonesia.
"Pliss, pemerintah takut ada matahari yang sedang bersinar di negara ini," tandasnya.
Sementara itu, Juru Bicara FPI Munarman meminta agar persoalan FPI ini tak dikaitkan dengan sikap pancasilais.
"Ya jadi saya kira gini, soal pancasila itu, ini kan perdebatan atau diskusi publik yang sifatnya terbuka, kalau parameternya setiap persoalan diukur apakah pancasilais atau tidak, maka pertanyaan saya, ribuan koruptor yang sudah dihukum itu, apakah pancasilais atau tidak?," katanya.
"Pertanyaan berikutnya yang musti kita kerjar, apakah negara ini berhasil mendidik para perjabat negaranya (yang korup pejabat negara) menjadi seorang yang sangat pancasilais," ujarnya lagi.
Untuk itu menurutnya, tidak bisa menilai segala sesuatu dari sisi pancasilais atau tidak.
"Itu parameter-parameter yang pasti diuji jauh ke belakang sebetulnya, jadi tidak bisa secara gamblang mengukur pihak yang bertentangan diametral kepentingannya dengan kelompok yang menguasai dengan parameter yang pancasila, karena apa? Karena itu sama saja menjadikan pancasila sebagai alat pemukul lawan politik, ini yang tidak sehat menurut saya," katanya.
Kemudian saat ditanya perubahan yang akan dilakukan FPI dan 212 ke depan, ia menyebut akan segera ada Ijtima Ulama.
• Jubir PSI Soalkan Tweet Sambut Serangan Fajar Pakai Bambu Runcing, Haikal Hasan : Salahnya Di Mana?
• Politisi PKB Sarankan FPI Menjadi Partai Politik : Duitnya Banyak Lho, Anda Bisa Jadi Gubernur
"FPI ke depan bersama dengan teman-teman, elemen-elemen lain yang tergabung dengan 212 ini akan melaksanakan ijtima Insya Allah pada tanggal 5 Agustus di Jakarta, mudah-mudahan dalam musyawarah ini kita dengan kepla dingin memutuskan strategi kita seperti apa dalam konteks menegakkan keadilan sosial, mencegah kedzoliman dan supaya kehidupan bangsa ini lebih baik," tandasnya.
DPP FPI Menangis karen Rindu Habib Rizieq Shihab
Kabid Penegakan Khilafah DPP FPI, Awit Mashuri menceritakan alasan kenapa Habib Rizieq Shihab hingga saat ini belum bisa kembali ke Tanah Air.
"Yang kami dapat info langsung dari ketua umum kami yaitu KH Ahmad Sobri Lubis bahwa memang ada pencekalan yang membuat Habib Rizieq Shihab tidak bisa pulang ke Indonesia, padahal beberapa tahun yang lalu beliau mau keluar ada 3 kali itu, tapi dilarang untuk keluar dari sana," kata dia.
Ia kemudian meminta kepada pemerintah untuk tidak zolim kepada Habib Rizieq Shihab, karena ia bukan koruptor dan pencuri.
"Saya berharap kalau kita mau mengajak semua komponen pasca pilpres ini untuk sama-sama membangun bangsa, jadi kami dari FPI ini berharap hilangkanlah kebencian, dendam politik dengan sosok yang bernama Al Habib Muhammad Rizieq Shihab, karena Habib Rizieq Shihab tidak pernah korupsi di Indonesia ini, Habib Rizieq Shihab nggak pernah ngerugiin Indonesia, beliau ini bukan pencuri, bukan koruptor, beliau ini adalah pejuang islam yang kami semua rindu beliau pulang," katanya sambil menangis.
"Kami minta kepada pemerintah jangan dzolim kepada HRS, karena HRS ini adalah cucu Rasulullah, beliau ini adalah ada darah daging nabi di dalamnya," kata dia.
"Oke, Anda mengatakan pemerintah dzolim?," tanya Najwa Shihab.
Ia pun kemudian mengklarifikasi kalimatnya, bahwa yang ia maksud bukan pemerintah yang dzolim.
"Ya jangan sampai ada yang menzdolimi lah, berbuat adil lah, andai kata Habib Rizieq Shihab dianggap musuh politik, apa akan selamanya seperti ini? Ini saya menangis sedih bukan karena apa-apa, karena kami rindu sama Habib Rizieq Shihab, karena kami kangen sama Habib Rizieq Shihab," tambahnya.
Kemudian Maman Imanulhaq kembali menegaskan, siapapun warga negara Indonesia yang tidak bisa pulang harus dibantu oleh negara, apalagi seorang Habib Rizieq Shihab.
"Negara harus hadir makanya saya bilang ke Mas Gito, ini harus dibereskan, kita punya jalur DPR, ada Pak Mardani di sini," kata Maman Imanulhaq.
• Buku Diary Merah Putih Jadi Saksi Bisu Dugaan Penganiayaan Paskibra asal Tangsel
• Sosok Yang Memviralkan Abah Uhi Sampai Diundang Raja Salman Untuk Naik Haji Bukan Orang Sembarangan
"Siap," kata Mardani Ali Sera.
"Panggil imigrasinya, kalau ini ada invisible hand, kita harus buka seterang-terangnya, tidak boleh mengaitkan hak seorang warga negara untuk pulang ke tanah airnya," jelas Maman Imanulhaq lagi.
Najwa Shihab kemudian menanyakan soal pernyataan Awit Mashuri yang ada nuansa pemerintah dzolim.
Maman Imanulhaq menegaskan kalau pihaknya tak melihat ada kedzoliman dari pemerintah, apalagi Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi bukan karena diusir.
"Kalau kami tidak melihat, karena yang berangkat ke Arab Saudi sendiri Pak HRS, lalu ketika beliau mau pulang ternyata ada yang cekal, maka kita tinggal tanyakan sebagai institusi, PKB mendorong terang benderangnya persoalan ini, dan itu memakai jalur demokrasi ke partai, nanti di Komisi 1 kami akan menanyakannya, dan kami pun kalau memang perlu misalnya kerajaan Arab Saudi," bebernya.
Ia sangsi jika benar ada kesengajaan dari pemerintah Indonesia yang meminta pemerintah Arab Saudi untuk mencekal Habib Rizieq Shihab.
"Masa sih Arab Saudi yang berdaulat bisa dipengaruhi oleh Indonesia dan lain sebagainya, itu pun harus dipertanyakan, tidak ada yang menghalang-halangi pulang warga negara yang memang bisa pulang, dan itu harus kita dukung, itu kepada Habib Rizieq Shihab," tegasnya. (*)