Kisah Wawan Setiawan, Pengayuh Becak Berkaki Satu di Yogyakarta, Tidur di Becak Demi Keluarga
meski dengan keterbatasan fisik, Wawan tetap semangat mencari nafkah dengan menjalankan profesinya sebagai tukang becak.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hanya dengan satu kaki Wawan Setiawan tetap mampu mengayuh becak untuk mencari nafkah.
Menggunakan kaus lusuh dan celana panjang cokelat, Wawan Setiawan duduk di kursi becak.
Matanya menatap kosong di tengah keramaian aktivitas Pasar Beringharjo dan pasar buku bekas.
Rambut yang mulai putih tersapu lembut semilir angin di tengah teriknya matahari.
Becak hijau ini berhenti di seberang Taman Budaya Yogyakarta (TBY), tepat di bawah pohon yang teduh.
Sesekali, matanya terpejam, karena semilir angin yang membuatnya mengantuk.
Namun, setiap kali ada orang berjalan melintas, wajah pria ini tampak sumringah dengan langsung menyapa dan menawarkan jasa antar dengan becak.
Ia pun tak putus asa untuk terus menawarkan jasanya.
Padahal, dari pagi sampai siang, ia belum mendapatkan satupun penumpang.
"Nama saya Wawan Setiawan. Wah hari ini masih sepi mas," ujar Wawan Setiawan saat ditemui Kompas.com di tempat mangkalnya di seberang TBY, Jumat (2/8/2019).
Becak milik Wawan ini memang tampak berbeda dengan lainya. Di sisi kanan becak terdapat dua buah kruk.
Kruk penyangga kaki tersebut ternyata untuk membantunya berjalan.
Kaki kanan Wawan sudah diamputasi.
Namun, meski dengan keterbatasan fisik, pria 48 tahun ini tetap semangat mencari nafkah dengan menjalankan profesinya sebagai tukang becak.
Setiap kali mengantar penumpang, Wawan mengayuh becaknya dengan kaki kirinya.