Jeritan Tengah Malam Khoriah Bangunkan Warga, Suami : Disuruh Mandi Pas Minta Hubungan Badan Lagi
Suara jeritan Khoriah dari dalam kontrakannya membangunkan warga bermukim di Jalan Dukuh V Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kala itu, warga bergegas memadamkan api dalam kontrakan yang sudah melahap kasur dan tembok depan rumah kontrakan Jumharyono.
Hingga api berhasil dipadamkan, Rohayah menyebut warga mengira RY sudah dalam keadaan tewas akibat luka bakar yang menurut polisi mencapai 46 persen.
"Kita mengira RY sudah meninggal, baru tahu RY masih hidup karena dia tiba-tiba dia bangun dan lari keluar kontrakan. Jadi enggak lama api padam RY lari keluar kontrakan," tuturnya.
• Pria 5 Istri Asal Lumajang Perkosa Anak Kandung Puluhan Kali, Dilakukan Sejak Tahun 2015
• Mengaku Kabur Karena Hendak Diperkosa, Lisa Diduga Diusir Pelaku karena Ternyata Seorang Pria
Kaopsnal Yandokpol RS Polri Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan RY harus mendapat penanganan intensif di ruang ICU RS Polri.
"Dirawat di ICU dengan luka bakar 46 persen, masih dalam perawatan intensif di ICU. Rabu pagi ini kita evaluasi untuk tindakan lebih lanjut," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Selasa (6/8/2019).
Meski kondisinya sudah stabil, RY yang sempat dikira warga RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh sudah meninggal belum sepenuhnya bisa bernafas lega.
Edy menuturkan luka bakar yang diderita RY terbilang parah sehingga belum dapat dipastikan sampai kapan bocah malang itu harus dirawat.
"Kondisinya masih stabil, tapi namanya anak-anak dan luka bakarnya hampir 50 persen jadi resikonya mas," terangnya
Pengakuan Pelaku
Jumharyono (43) kini mengaku telah membunuh, Khoriah karena alasan permintaan hubungan badannya ditolak sang istri pada Selasa (6/8/2019) dini hari.
Padahal, Jumharyono yang keluar dari jendela kontrakannya di RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh dalam keadaan wajah berlumur darah hanya diam termenung saat ditanya warga.
Kepada penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati, pria yang berprofesi sebagai kuli semangka di Pasar Induk Kramat Jati itu berdalih khilaf dan kesal.
"Saya khilaf, kesal saja. Disuruh mandi pas minta hubungan badan lagi, setelah menunggu 15 menit istri menolak. Sebelum nusuk dia memang sempat cek-cok," kata Jumharyono di Mapolsek Kramat Jati, Selasa (6/8/2019).
• Pakaian Dalamnya Berceceran, Siswi SMK Ditemukan Tewas di Kebun Usai Pulang PKL

Saat hendak dihabisi, Khoriah berusaha melawan Jumharyono yang hendak menghantam wajahnya dengan batu berukuran besar ganjalan pintu kamar mandi.
Jumharyono menuturkan sang istri masih melawan dan berteriak minta tolong saat dia ingin menusuknya menggunakan pisau dapur.