Jeritan Tengah Malam Khoriah Bangunkan Warga, Suami : Disuruh Mandi Pas Minta Hubungan Badan Lagi
Suara jeritan Khoriah dari dalam kontrakannya membangunkan warga bermukim di Jalan Dukuh V Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Jeritan Tengah Malam Khoriah Bangunkan Warga, Suami : Disuruh Mandi Pas Minta Hubungan Badan Lagi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Warga dibuat kaget dengan jeritan Khoriah ditengah malam.
Suara jeritan Khoriah dari dalam kontrakannya membangunkan warga bermukim di Jalan Dukuh V Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Suara jeritan terdengar sebelum akhirnya Khoriah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di rumah kontrakannya.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta, wanita berusia 44 tahun itu tewas setelah menolak ajakan suaminya Jumharyono (43) yang ingin berhubungan badan.
Insiden keributan pasangan suami istri ini sempat didengar warga sekitar.
Keributan itu terjadi pada Selasa (6/8/2019) dini hari.
Rohayah (44), tetangga depan kontrakan korban mengatakan sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah korban.
Jeritan itu terdengar sekitar pukul 01.00 WIB tak lama kedua pasutri itu bertengkar.
Warga semula menganggap pertengkaran biasa, namun kembali lagi terdengar jeritan dari dalam rumah korban.
Rupanya, itu jeritan minta tolong RY anak kandung korban yang masih berusia 5 tahun.
"RY sempat teriak minta tolong, sebelum RY teriak ibunya teriak minta tolong juga. Mereka memang sering bertengkar, jadi pas awal berantem jam 1 warga masih diam saja," kata Rohayah di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2019).
Namun saat warga melihat api berkobar di dalam kontrakan sekira pukul 02.30 WIB, warga sudah tak lagi mendengar teriakan minta tolong.
• Hidup Sebatang Kara, Bocah Kecil Ini Nekat Jadi Sopir Truk Tronton di Parungpanjang
Rohayah menuturkan warga bergegas melapor kepada Ketua RT dan langsung bersama-sama mendobrak pintu rumah kontrakan Jumharyono.
"Pas mau dobrak kontrakan pelaku keluar, lompat dari jendela. Di dalam rumah kontrakan yang pertama warga lihat jasad istrinya, sudah berdarah-darah jasadnya. Paling parah kondisi mukanya," ujarnya.
Kala itu, warga bergegas memadamkan api dalam kontrakan yang sudah melahap kasur dan tembok depan rumah kontrakan Jumharyono.
Hingga api berhasil dipadamkan, Rohayah menyebut warga mengira RY sudah dalam keadaan tewas akibat luka bakar yang menurut polisi mencapai 46 persen.
"Kita mengira RY sudah meninggal, baru tahu RY masih hidup karena dia tiba-tiba dia bangun dan lari keluar kontrakan. Jadi enggak lama api padam RY lari keluar kontrakan," tuturnya.
• Pria 5 Istri Asal Lumajang Perkosa Anak Kandung Puluhan Kali, Dilakukan Sejak Tahun 2015
• Mengaku Kabur Karena Hendak Diperkosa, Lisa Diduga Diusir Pelaku karena Ternyata Seorang Pria
Kaopsnal Yandokpol RS Polri Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan RY harus mendapat penanganan intensif di ruang ICU RS Polri.
"Dirawat di ICU dengan luka bakar 46 persen, masih dalam perawatan intensif di ICU. Rabu pagi ini kita evaluasi untuk tindakan lebih lanjut," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Selasa (6/8/2019).
Meski kondisinya sudah stabil, RY yang sempat dikira warga RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh sudah meninggal belum sepenuhnya bisa bernafas lega.
Edy menuturkan luka bakar yang diderita RY terbilang parah sehingga belum dapat dipastikan sampai kapan bocah malang itu harus dirawat.
"Kondisinya masih stabil, tapi namanya anak-anak dan luka bakarnya hampir 50 persen jadi resikonya mas," terangnya
Pengakuan Pelaku
Jumharyono (43) kini mengaku telah membunuh, Khoriah karena alasan permintaan hubungan badannya ditolak sang istri pada Selasa (6/8/2019) dini hari.
Padahal, Jumharyono yang keluar dari jendela kontrakannya di RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh dalam keadaan wajah berlumur darah hanya diam termenung saat ditanya warga.
Kepada penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati, pria yang berprofesi sebagai kuli semangka di Pasar Induk Kramat Jati itu berdalih khilaf dan kesal.
"Saya khilaf, kesal saja. Disuruh mandi pas minta hubungan badan lagi, setelah menunggu 15 menit istri menolak. Sebelum nusuk dia memang sempat cek-cok," kata Jumharyono di Mapolsek Kramat Jati, Selasa (6/8/2019).
• Pakaian Dalamnya Berceceran, Siswi SMK Ditemukan Tewas di Kebun Usai Pulang PKL

Saat hendak dihabisi, Khoriah berusaha melawan Jumharyono yang hendak menghantam wajahnya dengan batu berukuran besar ganjalan pintu kamar mandi.
Jumharyono menuturkan sang istri masih melawan dan berteriak minta tolong saat dia ingin menusuknya menggunakan pisau dapur.
"Karena dia melawan dan teriak minta tolong makannya saya tusuk, yang terakhir itu saya tusuk pakai gunting sampai akhirnya istri meninggal," ujarnya.
Atas perbuatannya, Jumharyono dijerat pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.a
Diduga Alami Kelainan seks
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan dugaan Jumharyono nekat mengabisi Khoriah karena menolak permintaan hubungan badan.
Hery menyebut keterangan awal tiga saksi yang diperiksa penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati membenarkan dugaan pelaku mengidap kelainan seksual.
"Kami dapatkan keterangan bahwa yang bersangkutan mengalami kelainan seks, hypersex. Kemungkinan yang bersangkutan memaksa istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, tapi karena ditolak kemudian melakukan perbuatan itu," jelas Hery.
• Pengakuan Sopir Angkot Pembunuh Alumni IPB, Keluarga Sempat Menduga Pembunuhan Berencana

Obsesi berlebihan terhadap seks diduga jadi satu sebab dia bertengkar dengan Khoriah setibanya di rumah, Jalan Dukuh V RT 10/RW 05 Kelurahan Dukuh, Kramat Jati.
Hery menuturkan ada dugaan pria yang berprofesi sebagai kuli semangka di Pasar Induk Kramat Jati itu naik pitam karena permintaan hubungan badannya tak disetujui.
"Kemungkinan yang bersangkutan memaksa istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, tapi karena ditolak kemudian melakukan perbuatan itu," ujarnya.
Sadar telah membunuh istrinya, Jumharyono mencoba menghilangkan jejak perbuatannya dengan membakar kontrakannya.
Saat api berkobar, pelaku menyelamatkan diri dengan keluar lewat jendela, sementara anaknya RY (5) nyaris tewas terbakar.
"Pelaku mencoba melakukan bunuh diri dengan cara membakar seluruh keluarganya namun pelaku berhasil keluar dari jendela saat ruang tamu terbakar," ujarnya.
Hery menyebut penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati kini masih melakukan pemeriksaan terhadap Jumharyono dan tiga saksi yang merupakan tetangga pelaku.