KH Maimun Zubair Wafat
Sebelum Wafat KH Maimun Zubair Berwasiat,Titipkan Barang Ini ke Putranya dan Berpesan Jaga Negara
Gus Yasin mengatakan, kondisi fisik ayahnya, Mbah Moen cukup sehat sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekah.
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
Hingga saat ini, Gus Yasin mengaku tidak tahu barang-barang apa saja yang diwasiatkan kepadanya.
Meninggal di Mekah
Meninggal dunia di waktu dan tempatnya tersebut ternyata sudah sesuai dengan keinginan Mbah Moen semasa beliau masih hidup.
“Cepat sekali beliau pulang dan ini juga yang beliau kehendaki, beliau ingin berpulang di hari selasa di Makkah, nampaknya banyak keinginan-keinginan beliau yang Allah kabulkan,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Daker Mekah.
• Foto-foto Jenazah Mbah Moen Dishalatkan, Firasat Sang Anak Sebelum Ayahnya Wafat: Ada yang Kau Tahan
Lukman Hakim menjelaskan Mbah Moen meninggal dunia cepat sekali dan dengan cara yang sangat baik, sama sekali tidak ada yang direpotkan oleh kepulangan beliau.
“Beliau juga sebelumnya tidak mengeluhkan rasa sakit tertentu, bahkan kesaksian para kerabatnya, keluarganya sampai malam beliau masih berdialog, masih, tidak ada tanda-tanda dalam pengertian sakit keras atau sakit yang serius,” katanya.

Meskipun semuanya amat kehilangan, Lukman Hakim meminta masyarakat Indonesia mengikhlaskan kepergian Mbah Moen atau KH Maimun Zubair.
• Video Kabah Diguyur Hujan dan Mekkah Diselimuti Kabut Hari Ini, Ulil Abshar: Mbah Moen Ahli Surga
“Semua bersedih karena menurut saya beliau adalah ulama tertua di Indonesia. Ulama yang paling alim menurut saya, ilmu beliau luar biasa dan yang juga perlu dipahami oleh kita semua adalah komitmen beliau terhadap kebangsaan, terhadap tanah air, terhadap Indonesia ini luar biasa,” katanya.
• Foto-foto Jemaah Haji Menangis Iringi Jenazah Mbah Moen Saat Akan Dishalatkan
Lukman lalu menceritakan tentang hari-hari terakhir beliau.
“kalau kita cermati ceramahnya itu banyak berbicara tentang bagaimana kita semua senantiasa menjaga keutuhan persaudaraan kita sebangsa, menjaga kesatuan Indonesia kita, cinta kepada tanah air. Beliau sampaikan itu dengan basis argumentasi keilmuan, keislaman. Itu menunjukkan betapa beliau memiliki komitmen yang luar biasa cintanya thd tanah air dan tentu ini bagian yang harus kita jaga dan pelihara. Beliau adalah ulama yang paling sepuh menurut pengetahuan saya dan meskipun kita berduka sedih luar biasa, tapi saya mengajak untuk mengikhlaskan kepulangan beliau. Tentu kita berharap ada pengganti-pengganti beliau di kemudian hari yang dilanjutkan oleh santri-santrinya,” pungkas Lukman.(*)