Taruna Akmil Berdarah Perancis

Video dengan Panglima TNI Viral, Begini Kerasnya Perjuangan Enzo Lulus Calon Taruna Akmil

sejak awal Enzo Zenz Allie masuk asrama sudah mengungkapkan keinginannya menjadi TNI.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Soewidia Henaldi
Instagram @infokomando
Taruna Akademi Militer Enzo Zens Ellie yang diwawancara Panglima TNI Marsekal Tjahjanto pakai Bahasa Prancis 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video Enzo Zenz Allie calon Taruna Akademi Militer (Akmil) saat ditanya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendadak viral di media sosial.

Sosok pemuda berdarah Perancis itu langsung menjadi pembicaraan banyak orang.

Putra pasangan almarhum Jean Paul Francois Allie asal Perancis dan ibu Siti Hadiati Nahriah asal Sunda, Indonesia ini menjadi terkenal ketika videonya sedang berbincang dengan Jenderal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan menggunakan bahasa Perancis.

Kisah soal Enzo Zenz Allie ini memang menarik untuk ditelusuri.

Sosok Enzo Zenz Allie merupakan contoh pemuda yang mandiri dan patut dijadikan teladan.

Hal itu berdasarkan penuturan dari orang dekat serta guru Enzo Zenz Allie saat dirinya menjalani pendidikan di pesantren, tepatnya di SMA Pesantren Unggulan Al Bayan, Anyer, Banten.

Dalam wawancara ekslusif yang dilakukan TribunJakarta.com, Enzo Zenz Allie memang sudah bercita-cita menjadi tentara sejak kecil.

Menurut ibunya, keinginan Enzo Zenz Allie menjadi tentara sudah terlihat sejak masih kanak-kanak."Bukan dari SMA, tapi Enzo malahan sejak taman kanak-kanak memang sudah ingin masuk tentara," ungkap Siti lewat telepon, Selasa (6/8/2019).

Berhubung kesibukannya di luar kota, Siti  Hadiati Nahriah belum bisa bercerita banyak tentang Enzo Zenz Allie dan berbagi pengalaman anaknya sampai bisa lulus catar Akmil di Magelang.

 Viral Pria Sunda-Prancis Diwawancara Panglima TNI, Pernah Pesantren di Serang Kini Lolos Akmil TNI

 Sosok Dewi Okta Pusparini, Gadis Pati Calon Jenderal yang Jadi Taruni Terbaik Akmil 2019

Pintar Ngaji dan Tekun

Di lingkungan pesantren, Enzo Enzo Zenz Allie dikenal sebagai pribadi yang ulet dan tekun.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Deden Ramdani, Kepala SMA PU Al Bayan, mengaku salut dengan perjuangan Enzo Zenz Allie meski saat awal masuk memiliki keterbatasan berbahasa Indonesia.

Secara pribadi, Deden dekat dengan Enzo Zenz Allie dan menjadi tempatnya curhat karena pernah mengajarnya untuk mata pelajaran kimia.

"Saya pribadi melihat Enzo Zenz Allie pribadi yang tekun, ulet dan punya prinsip yang sangat kuat," ungkap Deden lewat telepon.

Alumnus Pendidikan Kimia UPI ini mengaku sejak awal Enzo Zenz Allie masuk asrama sudah mengungkapkan keinginannya menjadi TNI.

Ada kata-kata Enzo Zenz Allie yang membuat Deden takjub dengan pemuda yang hobi atletik dan renang ini.

Enzo berfoto dengan Deden Ramdani, Kepala SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Anyer, Banten, ketika menyabet medali emas atletik 400 meter dan 800 meter tingkat Kabupaten Serang pada Februari 2019.
Enzo berfoto dengan Deden Ramdani, Kepala SMA Pesantren Unggul Al Bayan, Anyer, Banten, ketika menyabet medali emas atletik 400 meter dan 800 meter tingkat Kabupaten Serang pada Februari 2019. (Dokumentasi SMA PU Al Bayan Anyer)

"Pak, mohon doanya. Saya ingin menjadi prajurit yang soleh," ungkap Enzo Zenz Allie seperti ditirukan oleh Deden.

"Bapak doakan Enzo lulus masuk Akmil," jawab Deden meyakinkan siswanya itu.

Hal itu disampaikan ketika Enzo masuk pertengahan semester kelas satu.

Deden menjadi guru kimia Enzo Zenz Allie saat duduk di kelas satu dan dua. Sekali dua kali bertemu di masjid, Enzo menyampaikan keinginannya tersebut kepada Deden.

 Anak Tukang Bubur Ayam Diterima Jadi Calon Taruna Akmil, Ini 5 Fakta Soal Imron Ichwani

 Kisah Anak Tukang Ojek Lulus Akmil, Tak Bisa Hadiri Pemakaman Sang Ibu Karena Masih Pendidikan

Doa yang diminta Enzo Zenz Allie kemudian Deden sampaikan saat rapat dengan guru-guru SMA PU Al Bayan lainnya.

"Saya sampaikan di rapat saat briefing, 'tolong Enzo punya cita-cita jadi prajurit yang soleh ke guru-guru. Sebagian mereka menangis," ungkap Deden.

Awal masuk, Enzo Zenz Allie masih terkendala dengan bahasa Indonesia. Namun ia pantang menyerah dengan keadaan.

"Ketika belajar kimia karena sulit bahasa Indonesia, dia tidak mudah menyeragh. Paling punya prinsip."

"Misalnya, ketika punya tekad untuk masuk Akmil, dia tahu apa yang harus dilakukan. Dia rutin push up dan bicara sama saya. Kemudian lari dan jogging sendiri."

"Beberapa anak mungkin sore istirahat tapi Enzo punya prinsip mengejar cita-citanya. Kelas satu sudah seperti itu," ungkap Deden.

VIDEO Perjuangan Enzo, Remaja Blasteran Prancis Jadi Taruna Akmil Magelang
VIDEO Perjuangan Enzo, Remaja Blasteran Prancis Jadi Taruna Akmil Magelang (Youtube Batalyon TV)

Berangakt Umrah

Sad duduk di bangku kelas dua, Enzo mengungkapkan keinginannya memperdalam ilmu agama, termasuk mengaji Alquran.

Akhirnya, Deden menitipkan Enzo untuk belajar mengaji kepada Abdul Amin, guru pengampu Sejarah dan PPKn sekaligus Ketua DKM.

Bahkan, saat ada program umrah yang digelar pihak sekolah, Enzo Zenz Allie bisa dibilang siswa yang paling antusias.

Enzo (kedua dari kanan) saat mengikuti study tour ke Singapura dan Malaysia.
Enzo (kedua dari kanan) saat mengikuti study tour ke Singapura dan Malaysia. (Dokumentasi SMA PU Al Bayan Anyer)

Umrah siswa ini menjadi bagian program yang diselenggarakan pihak SMA PU Al Bayan Anyer.

"Dia salah satu yang paling semangat umrah. Dia ingin merasakan bagaimana indahnya umrah. Waktu itu dia umrah bersama kepala sekolah sebelum saya," kenang Deden.

Tak salah jika Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia memuji bacaan Alquran Enzo.

"Itu ngajinya saja, saya mungkin kalah. Ngajinya hebat. Agamanya bagus," puji Aan kepada Tribun Jogja di Akmil Magelang, Senin (6/8/2019).

 Cerita Taruna Akmil Magelang Blasteran Sunda-Prancis, Pernah Nyantren Kini Lulus Jadi Anggota TNI

 Ibu Dari Taruna STIP Marunda yang Tewas Tolak Tawaran Menhub, Saudara Kembar Langsung Bengong

Siswa Berprestasi

Latihan keras Enzo Zenz Allie selama ini berbuah prestasi. Pada Februari 2019 lalu, Enzo meraih dua medali emas pada kejuaraan atletik tingkat Kabupaten Serang.

Ia menang untuk atletik nomor 400 meter dan 800 meter dengan catatan waktu 2 menit 15 detik.

"Saya bangga karena bisa menang, membahagiakan orangtua dan nama baik sekolah," ujar Enzo saat itu dilansir dari laman albayananyer.sch.id.

Perjuangan Enzo Zenz Allie menyabet dua medali emas sekaligus tidaklah mudah karena ia mempersiapkan diri selama satu bulan.

Saat itu ia menargetikan ingin memberikan yang terbaik di kejurda dan bisa tampil di PON 2020 di Papua.

Menurut Deden, Enzo Zenz Allie sempat ikut perlombaan atletik tingkat provinsi namun belum menyumbangkan hasil.

Prestasi Enzo lainnya adalah juara dua dan tiga cabang renang 100 meter gaya bebas di O2SN Kabupaten Serang pada 2018 dan juara 2 lari jarak jauh 5.000 neter yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Untirta beberapa bulan lalu.

(TribunJakarta/ Yogi Gustaman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved