Minta Jatah Menteri Paling Banyak ke Jokowi, Pidato Megawati Menunjukan Diri Sebagai Pemenang
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo menilai permintaan Megawati itu tak elok disampaikan di depan publik, sebab Jokowi pun pasti akan melaksanakannya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Bahkan Arif Zulfikar mengatakan kalau pernyataan Megawati itu sungguh tak elok.
"Mengatakan 10 di depan Jokowi menurut saya, saya merasa ada yang tidak elok di situ, ya Jokowi pasti akan melakukan itu, tapi jumlahnya kan hak progratif presiden," tambahnya.
Apalagi kata dia, hal itu tampak seperti menyudutkan Jokowi.
"Saya rasa saya mesti bilang itu tidak elok dan agak menyudutkan Jokowi, tapi kalau dilihat dari balasannya, Jokowi berusaha ngeles dari itu," katanya.

Untuk itu, ia melihat bahwa PDIP tampaknya justru tidak percaya diri sebagai partai pemenang.
"Dalam hal ini saya melihat PDIP yakni seperti tidak percaya diri, dalam hal ini Ibu Megawati bahwa dia akan mendapatkan porsi yang paling banyak," katanya.
• Megawati Minta Jatah Menteri Paling Banyak untuk PDIP, Ini Kata PKB
• Soal Calon Menteri, Megawati Ajukan Lebih dari 10 Nama ke Jokowi
Ia pun menilai seharusnya pembicaraan seperti itu baiknya disampaikan di ruang tertutup.
"Dalam bayangan saya sebetulnya hal semacam ini bisa dibicarakan berdua, ini kan kader PDI-P, bukan di forum yang lebih besar, membawa perkara itu ke forum yang lebih besar saya kira menunjukkan dia butuh backing dari partai dalam pengertian yang formal, menurut saya itu gambar ketidak percaya diri," tandasnya.
Senada Direktur Konten Grup KLY Wenseslaus Manggut juga menilai hal yang sama.
Ia menduga ada negosiasi yang alot soal jumlah kursi kabinet ini, sehingga perlu disampaikan di forum terbuka.
"Saya kira ini pidatonya orang menang lah, lebih enak ngomongnya, dan kelihatannya di kongres kali ini Ibu Mega lebih lepas dan sering bikin audiens dan penonton tertawa, tapi kalau melihat prosesnya saya menduga jangan-jangan agak alot ini menentukan kabinet soal jumlah itu, sehingga harus dibicarakan di ruang terbuka," katanya.
Ia pun menangkap kesan bahwa Megawati butuh back up.
"Tapi bahwa kesan yang ditangkap di publik bahwa Ibu Mega kelihatannya agak butuh back up dari partai dan publik," tandasnya.
Lihat videonya :