Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Minta Jatah Menteri Paling Banyak ke Jokowi, Pidato Megawati Menunjukan Diri Sebagai Pemenang

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo menilai permintaan Megawati itu tak elok disampaikan di depan publik, sebab Jokowi pun pasti akan melaksanakannya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Kompas.com dan Kompas TV
Megawati dan Jokowi 

Megawati Minta Jatah Menteri Paling Banyak, Arif Zulfikar : Tidak Elok dan Menyudutkan Jokowi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Kongres V di Sanur Bali kemarin menuai banyak reaksi dari publik.

Selain pidatonya yang terlihat santai, Megawati justru dinilai tampak tidak percaya diri soal jatah kursi menteri di Kabinet Jokowi.

Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Arif Zulfikar.

Pada pidatonya itu, Megawati meminta kepada Jokowi agar PDIP diberi jatah kursi menteri yang paling banyak.

"Iya donk, orang yang nggak dapet aja minta," kata Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya.

"Ini di dalam kongres partai Bapak Presiden, saya meminta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri yang harus terbanyak," katanya lagi.

Hal itu pun ditanggapi oleh Jokowi masih dalam acara yang sama.

"Saya ingin menjawab apa yang disampaikan oleh Bu Mega tadi, mengenai menteri, tadi Bu Mega kan menyampaikan jangan empat donk, tapi kalau kalau yang lain dua dan PDIP empat kan sudah dua kali. Jadi kalau nanti yang lain tiga, mesti PDIP? Belum tentu juga, tapi yang jelas PDI-P pasti yang terbanyak, itu jaminannya saya," jawab Jokowi.

Menanggapi hal itu, Arif Zulfikar mengatakan kalau ia melihat ada yang paradoksal dalam pidatonya Megawati sebagai pemenang nomor satu.

"Pertama ada sikap confident yang luar biasa, pidatonya sangat tenang, rileks, mencoba melucu, dan menggambarkan bagaimana di confidence, dan mengatakan hal-hal yang menunjukkan bahwa dia adalah pemenang," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia, Sabtu (10/8/2019).

Megawati Umumkan Pengurus Baru PDIP, Ada 2 Menteri Jokowi dan Wali Kota Surabaya

Senyum Megawati Saat Pandang Foto Dirinya Bersama Prabowo : Ini Favorit Saya

Namun menurutnya, permintaan Megawati soal jatah kursi kabinet justru menunjukkan hal sebaliknya.

"Tapi di lain pihak dia mengatakan bahwa presiden terpilih harus memilih 10 minimal kader PDIP untuk masuk kabinet, menurut saya itu menunjukkan sesuatu yang tidak confident," jelasnya.

Prabowo hadiri Kongres V PDI-P di Bali
Prabowo hadiri Kongres V PDI-P di Bali (Kompas TV)

Padahal menurut dia,tanpa diminta pun, Jokowi sudah pasti akan melakukan hal tersebut.

"Karena tanpa pasti Jokowi akan mengambil langkah-langkah yang patut, fatsun politiknya yang adalah bahwa dia pemenang maka dia mendapatkan kursi terbanyak," kata dia.

Bahkan Arif Zulfikar mengatakan kalau pernyataan Megawati itu sungguh tak elok.

"Mengatakan 10 di depan Jokowi menurut saya, saya merasa ada yang tidak elok di situ, ya Jokowi pasti akan melakukan itu, tapi jumlahnya kan hak progratif presiden," tambahnya.

Apalagi kata dia, hal itu tampak seperti menyudutkan Jokowi.

"Saya rasa saya mesti bilang itu tidak elok dan agak menyudutkan Jokowi, tapi kalau dilihat dari balasannya, Jokowi berusaha ngeles dari itu," katanya.

Megawati pidato dalam Kongres V PDI-P
Megawati pidato dalam Kongres V PDI-P (Kompas TV)

Untuk itu, ia melihat bahwa PDIP tampaknya justru tidak percaya diri sebagai partai pemenang.

"Dalam hal ini saya melihat PDIP yakni seperti tidak percaya diri, dalam hal ini Ibu Megawati bahwa dia akan mendapatkan porsi yang paling banyak," katanya.

Megawati Minta Jatah Menteri Paling Banyak untuk PDIP, Ini Kata PKB

Soal Calon Menteri, Megawati Ajukan Lebih dari 10 Nama ke Jokowi

Ia pun menilai seharusnya pembicaraan seperti itu baiknya disampaikan di ruang tertutup.

"Dalam bayangan saya sebetulnya hal semacam ini bisa dibicarakan berdua, ini kan kader PDI-P, bukan di forum yang lebih besar, membawa perkara itu ke forum yang lebih besar saya kira menunjukkan dia butuh backing dari partai dalam pengertian yang formal, menurut saya itu gambar ketidak percaya diri," tandasnya.

Senada Direktur Konten Grup KLY Wenseslaus Manggut juga menilai hal yang sama.

Ia menduga ada negosiasi yang alot soal jumlah kursi kabinet ini, sehingga perlu disampaikan di forum terbuka.

"Saya kira ini pidatonya orang menang lah, lebih enak ngomongnya, dan kelihatannya di kongres kali ini Ibu Mega lebih lepas dan sering bikin audiens dan penonton tertawa, tapi kalau melihat prosesnya saya menduga jangan-jangan agak alot ini menentukan kabinet soal jumlah itu, sehingga harus dibicarakan di ruang terbuka," katanya.

Ia pun menangkap kesan bahwa Megawati butuh back up.

"Tapi bahwa kesan yang ditangkap di publik bahwa Ibu Mega kelihatannya agak butuh back up dari partai dan publik," tandasnya.

Lihat videonya :

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved