Idul Adha 2019
Kisah Bule Kanada Ikut Potong Daging Kurban: Mantan Tentara PBB & Punya Kenangan Buruk di Afganistan
ria asal Kanada, Martin Pistagnesi (45) sudah kurang lebih empat tahun tinggal di Depok, Jawa Barat.
Hal itu menjadi kenangan buruk baginya selama menjadi tentara PBB.
"Background saya tentara. Saya membantu melindungi dan mengirimkan pasokan makanan ke mereka. Itu tanggung jawab tentara PBB," kenangnya.
Namun menginjak usia 25 tahun, ia memutuskan keluar menjadi tentara dan kembali meneruskan pendidikan.
"Sampai akhirnya di Kanada saya bisnis. Tapi sangat lelah, akhirnya keliling berbagai negara dan akhirnya berlabuh ke sini," tambahnya.
Tak Suka Jeroan dan Makanan Berminyak
Selepas membantu warga potong daging kurban, Martin mendapatkan jatah satu kilogram daging sapi dan satu kilogram daging kambing.
Namun, ia mengaku tak suka menyantap jeroan yang turut diberikan di dalam bungkusan itu.
"Tapi jeroan saya enggak makan, enggak suka," ujarnya seraya tertawa.
Rencananya, daging pemberian warga bakal ia sate atau dibuat barbeque.
Selain itu, ia termasuk pemilih untuk soal makanan.
Sebab, sebagian besar makanan di Indonesia berminyak.
"Kalau mau sehat dipanggang atau direbus. Saya udah mual dengan banyak makan makanan berminyak di sini," ucapnya.
Saat penyembelihan hewan kurban, Martin sempat diajak untuk menyaksikannya.
Tapi, ia menolak ajakan pihak panitia.
"Di Somalia saya melihat lebih parah ketimbang hanya sapi yang dipotong. Saya memang enggak mau melihat, karena saya enggak nyaman saja," tandasnya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas
(Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Martin, Bule Kanada Potong Daging Kurban: Mantan Tentara PBB Hingga Nyaman Tinggal di Depok)