Maju Jadi Calon Ketum PSSI, Iwan Bule Tak Mau Jadikan Batu Loncatan : Hidup Saya Sudah Cukup
Menurut Komjen M Iriawan, dirinya ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk negara di sepak bola Tanah Air.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Komjen M Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule memastikan kalau PSSI tak akan jadi batu loncatannya untuk maju di Pilpres 2024.
Iwan Bule menegaskan kalau dirinya ingin berkomitmen untuk mengabdikan dirinya kepada sepak bola Tanah Air.
Hal itu disampaikan oleh Iwan Bule di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (15/8/2019).
Iwan Bule pun menjelaskan, bukan perkara mudah baginya untuk memutuskan maju jadi Ketum PSSI.
"Sebetulnya di ujungnya itu kan banyak prosesnya, ada beberapa komponen bola datang ke kami, kami berpikir dulu, lalu memohon doa restu, mohon petunjuk," katanya dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV, Kamis.
Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengabdikan diri di bidang sepak bola setelah apa yang selama ini diberikan negara kepadanya.
"Intinya simple saja, saya sudah banyak diberikan oleh negara, kepada diri saya, pangkat saya, jabatan saya, saya akan kembalikan sisa hidup saya kepada negara di bidang sepak bola," jelas Iwan Bule.
Ia pun rupanya sudah memiliki cita-cita untuk membawa sepak bola Indonesia ke Piala Dunia.
"Saya tidak bicara ke belakang, ke depan ya bagaimana supaya sepak bola Indonesia bisa berkiprah di dunia, tentu ada stepnya, di ASEAN dulu, kemudian Asia kemudian sampai nanti di Piala Dunia," ungkapnya.
Ia pun tak peduli dengan cibiran orang mengenai mimpinya untuk membawa sepak bola Indonesia di Piala Dunia.
• Disebut Belum Memeriksa Iriawan Terkait Kasus Novel, TPF: Kalau Tak Percaya Buat Saja Tim Sendiri
• Kesal Pada PSSI, Umuh Muchtar Ancam Berhenti Jadi Manajer Persib
"Orang boleh bicara oh itu mimpi Iwan Bule, iya tapi kalau kita ada kemauan, ada program, ada pola Insya Allah mungkin bisa tercapai," tandasnya.
Selain itu, di sisa umurnya Iwan Bule juga ingin membuat anak cucunya bangga akan dirinya di PSSI nanti.
"Saya sebagai manusia biasa tentunya ingin punya legacy, kalau PSSI bisa maju, kalau saya nanti sudah tidak ada di dunia, tentu keluarga dan anak cucu saya bisa bangga, bahwa PSSI saat dipimpin Iwan Bule bisa membuat perubahan," katanya.
Namun, Iwan Bule memastikan kalau keputusannya untuk maju jadi Ketum PSSI bukan sebagai batu loncatan untuk maju di Pilpres 2024.
"Saya pikir nggak lah (maju Pilpres 2024), mohon maaf bukannya mau sombong, hidup saya sudah cukup, artinya diberikan luar biasa," tegasnya.
Menurutnya, jika ia menjadikan posisi ketum PSSI sebagai batu loncatan saja, lebih baik dirinya tidak usah maju sejak awal.
"Jadi ketua PSSI itu resikonya besar loh, kalau sampai nanti saya tidak maksimal, saya main-main bisa hancur nama saya, lebih baik saya memilih tidak usah maju sebenarnya, saya akan komit untuk memajukan PSSI," katanya.
Tak hanya itu, Iwan Bule juga berkomitmen untuk memberantas mafia bola yang telah merusak sepak bola Indonesia selama ini.
Bahkan, ia siap jika nantinya dalam memberantas mafia bola itu dirinya akan mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak.
"Insya Allah siap (dihajar kanan kiri), terimakasih Pak Kapolri kita yang sudah membuat satgas sehingga bisa mengungkap apa yang terjadi di sana," kata dia.
• JPU Tolak Seluruh Nota Pembelaan Mantan Ketum PSSI Joko Driyono
• Pertandingan Pekan Keempat Liga 1 2019 Terancam Ditunda, Ini Penjelasan PSSI
Akan Buat 2 Lembaga di PSSI
Seandainya terpilih jadi Ketua Umum PSSI, Komjen M Iriawan, berencana akan membuat dua lembaga yang khusus menangani masalah pelaksanaan pertandingan dan juga terkait perizinan.
Hal tersebut disampaikan Iriawan dalam program ngobrol bareng Bang Iwan Bule di Jakarta, Jumat (19/7/2019) malam.
Dalam paparan kali ini, Iwan Bule berbicara soal jadwal kompetisi dan kepastian terkait sharing kompetisi.
"Harusnya kalau jadwal ini dibahas sejak setahun sebelum kompetisi mendatang digelar," kata Iwan Bule.
Iwan Bule pun telah memiliki solusi terkait masalah tersebut.
Dia berencana membuat dua lembaga yang khusus menangani masalah pelaksanaan pertandingan dan juga terkait perizinan.
"Sponsor butuh kepastian. Kalau ini bagus, pasti, kami yakin lebih banyak sponsor yang siap mendukung kemajuan kompetisi sepak bola Indonesia, membawanya ke arah industrialisasi," tutur Iwan Bule.
Dalam kesempatan itu, Iwan Bule berbicara soal subsidi kompetisi bagi klub.
Selama ini, klub tak pernah menerima lebih dari Rp 10 miliar.
• Rafathar Dapat Hadiah Ulang Tahun Sekoper Mainan, Nagita Kaget Tak Sengaja Beli Benda untuk Umur 15+
• BREAKING NEWS - Kereta Api Galunggung Anjlok di Garut, KA Tujuan Solo Tertahan
Dengan nilai sponsor yang lebih baik, dia optimistis subsidi ke klub bakal lebih baik pula.
Dia sempat menegaskan bahwa jumlah Rp 15 miliar untuk subsidi klub Liga 1 dan Rp 5 miliar untuk klub Liga 2 bukanlah angan-angan.
"Kalau dikelola dengan baik, diprogramkan dengan matang, kami yakin itu bisa tercapai," tuturnya.
Sambutan para voter peserta diskusi bareng pun luar biasa.
Banyak yang curhat kepada Iwan Bule karena dia dinilai bisa menyelesaikan masalah yang selama ini dirasakan oleh klub.
"Kami sepakat, karena pak Iwan punya ide bekerja sama dengan salah satu maskapai. Ada potongan tiket, ini sangat berharga bagi kami yang ada di Aceh," kata salah satu voter.
Hadir dalam diskusi ini perwakilan dari Asprov DKI Jakarta, Banten, Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Jambi, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung.
Sementara perwakilan klub yang hadir adalah Persija, Perserang, Persita, Cilegon United, Persiraja, Semen Padang, Solok FC, PSPS Riau, PSMS Medan, Babel United, dan Perseru Badak Lampung.
Rencananya, PSSI akan melaksanakan kongres biasa pemilihan untuk menentukan 15 anggota Komite Eksekutif PSSI yang terdiri dari ketua umum, dua wakil ketua umum dan 12 anggota yaitu pada Januari 2020.
Para petinggi PSSI itu akan bekerja untuk periode tahun 2020-2024.
Sebelum itu, PSSI menggelar kongres luar biasa (KLB) PSSI pada 27 Juli 2019.
KLB PSSI memiliki tiga agenda utama yaitu revisi Statuta PSSI, revisi Kode Pemilihan PSSI dan penetapan komite pemilihan serta komite banding pemilihan komite eksekutif anyar PSSI. (TribunnewsBogor.com/Kompas.com)