Bupati Bogor: Wacana Provinsi Bogor Raya Sudah Ada Sejak RY Masih Berkuasa

Dia menjelaskan bahwa wacana Provinsi Bogor Raya sudah pernah diwacanakan sejak masa Pemerintahan Bupati Rachmat Yasin.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Kantor Bupati Bogor di komplek kantor pemda Kabupaten Bogor, Jalan Tegar Beriman, Kota Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kebanyakan warga Bekasi diketahui menolak bergabung apabila wacana Provinsi Bogor Raya benar-benar dilakukan.

Bekasi lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta ketimbang bergabung dengan Provinsi Bogor Raya.

"Ya gak apa-apa, itu hak mereka ya. Kita coba saja untuk berkomunikasi dulu, kan semuanya juga komunikasi ya," kata Bupati Bogor Ade Yasin menanggapi kabar tersebut, Selasa (20/8/2019).

Dia menjelaskan bahwa wacana Provinsi Bogor Raya sudah pernah diwacanakan sejak masa Pemerintahan Bupati Rachmat Yasin.

Namun, karena ada pemekaran wilayah Bogor, wacana itu kembali dibicarakan.

"Sebetulnya wacana Provinsi Bogor Raya dari dulu sudah ada di jamannya pak Rachmat Yasin ya, cuman sekarang karena ada pemekaran Bogor Barat, katanya kan kita tahun depan diminta menyiapkan anggaran Bogor Barat, jadi kan nambah jadi tiga (3 wilayah dengan Kabupaten dan Kota Bogor), persiapan Bogor Timur udah jadi 4 (wilayah)," katanya.

Terkait hal ini Ade mengaku dalam waktu dekat akan mengkaji bersama dengan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Diberitakan sebelumnya, wacana Provinsi Bogor Raya mencuat setelah ada obrolan ringan karena adanya pemekaran wilayah Bogor antara Ade Yasin dan Bima Arya dalam sebuah pertemuan di IPB beberapa waktu lalu.

"Kalau Provinsi Bogor Raya kan ada Bogor, Bogor Barat, Bogor Timur, Sukabumi, Depok, Cianjur, Bekasi. Jadi obrolan aja sih sebetulnya. Tapi perlu juga tuh diseriusin," kata Ade.

Munculnya kabar ini pun menuai komentar beragam dari berbagai pihak termasuk dari pemerintahan Kota Bekasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved