Selain Ridwan, Inilah Sosok Pemberani yang Pertama Kali Padamkan Api di Tubuh Aiptu Erwin

Ridwan Suryana mendapat penghargaan atas aksi heroiknya menolong Iptu Erwin Yudho saat terbakar hidup-hidup.

Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
Kompas.com
Detik-detik api membesar dan melukai empat orang anggota polisi dalam aksi unjukrasa mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat yang berunjung ricuh(Firman Taufiqurrahman) 

Dalam hitungan detik setelah ia menggunakan dus bekas, api pun padam di tubuh Aiptu Erwin Yudho.

Siapa sosok pemberani itu?

Dialah Didi Rosadi (43) alias Asgar, warga Kampung Jambudipa RT 03/01, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Sosok pria low profile ini sempat keberatan untuk diwawancara karena baginya menolong sudah menjadi kewajiban.

Banyak juga di antara warga dan teman yang menyaksikan video bertanya kenapa Mang Asgar enggan diwawancara? padahal ia yang pertama kali memadamkan api.

Polisi Buru Penyebar Konten yang Provokasi Penyebab Rusuh di Manokwari

Jawaban Mang Asgar hanya sederhana, menolong masa harus ada embel-embel. Menolong itu kewajiban, jawabnya kepada teman dan rekannya.

Ditemui TribunJabar.id (Tribun Nrtwork) di Jalan Siliwangi, Didi Rosadi alias Mang Asgar akhirnya mau menceritakan bagaimana ia menolong memadamkan api di tubuh Aiptu Erwin Yudho.

"Saat kejadian unjukrasa saya ada di lokasi ikut menonton aksi demo, ketika kejadian mulai kisruh lalu ada polisi yang terbakar, aparat kepolisian tersebut langsung jatuh," ujar Mang Asgar, Selasa (20/8/2019).

Didi Rosadi alias Asgar, pria pertama yang padamkan api ditubuh polisi
Didi Rosadi alias Asgar, pria pertama yang padamkan api ditubuh polisi ((Tribun Jabar/Ferri Amiril))

Asgar melihat ada batu, lalu batunya itu ia singkirkan dengan cara ditendang takut kena badan polisi yang guling-guling terbakar.

"Pas begitu saya mendengar polisi tersebut teriak, panas, panas, tolong, saya berinisiatif sendiri mematikan api, cari alat memadamkan kebetulan menemukan dus," kata Asgar.

Asgar bersyukur api sampai bisa padam lalu ia sempat melihat korban dan sudah hangus.

"Alhamdulilah bisa padam, saya melihat korban sangat mengerikan sekali, mau saya gendong saya khawatir kulitnya terkelupas terkena jaket kulit saya," katanya.

Ia lalu keluar kerumunan dan mencari mobil untuk mengangkut korban, pertama diminta begitu juga sopir angkot ketakutan, ternyata akhirnya ada yang mau.

"Saya berpikir api harus cepat padam tadinya mau sama jaket kulit tapi waktu tak akan cukup spontan saya langsung menyambar dus untuk memadamkan api," ujar Asgar.

Satu Tersangka

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved