Jenazah Terpanggang Dalam Mobil
Saat Eksekusi Pupung dan Dana, Aulia Kesuma Kunci Anaknya yang Masih Balita di Dalam Kamar
saat itu AK menjemput para eksekutor sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Edi Chandra pada 23 Agustus 2019.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PALABUHAN RATU - Saat menjemput para pembunuh bayaran, Aulia Kesuma alias AK (35) sempat mempertemukan buah hatinya berinisial R (4) dengan para eksekutor tersebut.
Semua itu berawal ketika 4 eksekutor berkumpul di salah satu apartemen di Kalibata untuk menggelar rencana pembunuhan terhadap suami AK, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa saat itu AK menjemput para eksekutor sambil membawa balita umur 4 tahun hasil pernikahan dengan Edi Chandra pada 23 Agustus 2019.
Para eksekutor atau pembunuh bayaran ini kemudian dibawa oleh AK ke rumah korban di Lebak Bulus.
"Kemudian berangkat ke Lebak Bulus ke rumahnya menggunakan mobil milik pribadi tersangka AK Cayla hitam disopiri AK, di sebelahnya ada pembantunya dan anaknya R," terang Nasriadi dalam jumpa pers di Mapolres Sukabumi, Rabu (29/8/2019).
Agar balita yang merupakam anak dari AK ini tidak tahu siapa yang dijemput, AK mencoba membatasi pandangan buah hatinya itu ke bagian kursi belakang mobil.
"Supaya agar anaknya tidak tahu, jok tengahnya dilipat sehingga menutupi pandangan ke belakang dan di belakang sudah ada 4 orang yang akan melakukan eksekusi itu yaitu SG, AG, RD dan AV," ujarnya.
• Chat Elvira Setelah Tahu Dana Dicekoki Miras : Gak Terima, Kalo Mabok Jadi Bikin Aku Kehilangan Kamu
• Istri Muda Sewa 4 Pembunuh Bayaran, 2 Orang Batal karena Kesurupan Saat Akan ke Rumah Pupung Sadili
Dalam perjalanan salah satu eksekutor AV tiba-tiba mengalami gejala sakit ayan di kawasan Pasar Minggu dan eksekutor RD turut menemaninya kembali ke hotel sehingga dua eksekutor ini tidak ikut dalam rencana pembunuhan itu.
AK tetap melanjutkan rencana pembuhan dengan membawa dua eksekutor yang tersisa yakni SG dan AG ke rumah korban di Lebak Bulus.
Dalam perjalanan, AK membeli jus dan juga obat tidur berdosis tinggi sebanyak 10 butir.

Sampai ke rumah si buah hati, dibawa oleh AK bersama pengasuhnya ke sebuah kamar di bagian belakang rumah dan dibiarkan dikunci.
"AK membawa pembantunya dan anaknya ke tempat tidur di belakang dan dikunci dari luar. Mereka disiapkan susu supaya mereka tidur di situ," kata Nasriadi.
Setelah itu lah di malam harinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) dihabisi setelah meminum jus yang berisi campuran obat tidur.
Korban Edi Chandra, kata Nasriadi, dibunuh dengan cara dibekap menggunakan handuk yang diberi alkohol saat tertidur pulas oleh kedua eksekutor.