Makanan Cepat Saji Disinyalir Bisa Picu Depresi pada Remaja, Ini Hasil Penelitiannya
Sehingga penelitian ini diharqapkan untuk studi UAB dapat memberikan titik tolak yang berharga untuk studi di masa depan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Studi baru dari Universitas Alabama di Birmingham (UAB) mengungkapkan salah satu pemicu depresi pada kalangan remaja.
Tingginya kadar natrium dan rendahnya kadar kalium dalam makanan tidak sehat banyak ditemukan di restoran cepat saji.
Ini menunjukkkan bahwa makanan cepat saji memiliki kaitan dengan tingkat depresi remaja di Amerika Serikat.
Ini dimungkinkan karena tingginya konsumsi makanan fast food di kalangan remaja Amerika Serikat.
Melansir dari Medical Daily pada Kamis (5/9/2019), peneliti UAB menganalisis urin dari sekelompok remaja dan menemukan kadar natrium yang tinggi dan kadar kalium yang rendah.
Mereka juga mengamati tanda-tanda depresi pada kelompok ini.
Peserta berjumlah 84 orang yang terdiri dari anak perempuan dan laki-laki sekolah menengah.
Peneliti menguji kelompok remaja tersebut selama 1- 1,5 tahun, untuk menemukan lebih banyak tanda-tanda depresi.
Mereka menyimpulkan natrium tinggi yang ditemukan pada makanan olahan dan camilan memiliki nutrisi yang tidak sehat.
"Kadar natrium tinggi biasanya terdapat dalam makanan olahan," kata Sylvie Mrug, ketua penulis dan ketua departemen psikologi UAB.
• Elza Syarief Sebut Nikita Mirzani Informan Polisi Kasus Narkoba, Polda Ungkap Fakta yang Sebenarnya
Moeldoko Kudeta AHY Lewat KLB Sumut, Saiful Mujani : Demokrat Mati di Tangan Pejabat Negara |
![]() |
---|
Update TMA Bendung Katulampa Bogor, Malam Ini Mengalami Kenaikan |
![]() |
---|
Mengintip Kampung Alpukat di Mulyaharja Bogor, Ada yang Sudah Panen dan Baru Tumbuh Bunga |
![]() |
---|
Kecelakaan di Baranangsiang Bogor, 3 Mobil Wisatawan dari Puncak Ditabrak Pick Up |
![]() |
---|
Gagal Besanan dengan Jokowi, Ibu Felicia Sentil Karyawan Kaesang : Mengambil Kebahagian Orang Lain |
![]() |
---|