Wanita Terluka Dianiaya Suami, Sang Anak Bahas Dugaan Ayah Selingkuh: 2 Kali Pelaku Lakukan KDRT
Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, RT 05/04, Kabupaten Bogor terus dilakukan pendalaman.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di Kampung Masjid, Desa Bojonggede, RT 05/04, Kabupaten Bogor terus dilakukan pendalaman.
KDRT yang dialami oleh wanita berinisial (A) itu diduga lantaran A menegur suami yang diduga melakukan perselingkuhan secara terang-terangan.
Alih-alih sadar akan teguran sang istri, suami justru melakukan tindakan gelap mata dengan memukuli dan mengikat tangan istri sehingga (A) mengalami luka lebam.
Beruntung, (A) berhasil melarikan diri melalui jendela dan mampu kabur dari siksaan suami.
• Ditangani 44 Dokter Ahli, Begini Kondisi BJ Habibie Setelah Dikabarkan Meninggal Dunia
Menyikapi hal itu, anak pertama korban, Herman mengatakan bahwa ia mendapatkan kabar KDRT terhadap ibunya melalui sang Bibi.
Merespon hal itu, Herman bergegas pulang untuk melihat kondisi ibunya dan menemaninya melakukan pelaporan serta membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Untuk awal, kebetulan posisi saya sedang tidak di lokasi, saya lagi di luar. Saya baru dapat kabar saat saya arah pulang dari Bekasi. Saya dikabari ditelepon oleh kakak angkat saya bahwa ibu saya dipukuli. Saya langsung pulang," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (10/9/2019).
"Ketika saya sampai rumah, orang tua saya sudah membuat laporan penganiayaan ke Polsek. Setelah ke Polsek, ibu saya dibawa ke RSUD Cibinong untuk dilakukan visum," sambungnya.

Terkait kabar perselingkuhan, Herman mengaku bahwa mendengar kabar tersebut dari pihak saudara yang memang tinggal berdekatan dengan ibunya.
"Kalau untuk selingkuh saya tahu hanya segelintiran. Karena saya itu jarang di rumah, kebetulan saya di luar. Paling tahu kabar itu dari bibi dari saudara-saudara saya yang mengadu ke saya," jelasnya.
Sebelumnya, Herman mengungkapkan bahwa kejadian KDRT yang menimpa ibunya juga pernah dialami.
Hanya saja, kejadian sebelumnya Herman tidak membuat laporan ke pihak berwajib lantaran permintaan sang ibu.
"Saya hanya mengetahui dua kali pelaku melakukan KDRT. Yang pertama itu digebukin sampai lebam, saya anjurkan untuk visum tapi tidak mau. Nah yang kedua kali ini langsung ibu yang minta," ucapnya.
Lebih lanjut, Herman membeberkan bahwa saat ini kondisi ibunya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.