Disebut Lakukan Pelanggaran Etik Tidak Hambat Firli Bahuri Jadi Ketua KPK

Dalam tes tersebut, Firli Bahuri mengaku menginap di sebuah hotel bersama anaknya dan istrinya pada 24 April hingga 26 Juni.

Namun, ia tak menyebut tahun menginap di hotel itu.

Kendati demikian, ia membantah uang untuk membayar penginapannya itu berasal dari orang lain.

Firli Bahuri menegaskan, istrinya telah membayar Rp 50 juta pada saat check in hotel, lalu membayar lagi pada saat check out Rp 5,1 juta.

"Mohon maaf, saya tidak pernah dibayari orang. Ini adalah contoh kecil memberantas korupsi," kata mantan Deputi Penindakan KPK ini.

Lebih lanjut, Firli Bahuri menegaskan, ia tidak akan mengabaikan integritasnya dengan menerima pemberian yang melanggar aturan.

"Tidak benar kalau saya dapat gratifikasi karena menginap di hotel. Saya masih punya harga diri dan tidak pernah korbankan masa depan saya dan integritas saya," kata Firli Bahuri.

Selain itu, KPK mengaku punya bukti kedekatan Firli Bahuri dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi (MZM).

Firli Bahuri disebut bertemu dengan pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) pada 12-13 Mei 2018.

Penasihat KPK Muhammad Tsani Annafari mengatakan, Firli Bahuri mestinya tidak bertemu TGB karena KPK sedang menyelidiki dugaan korupsi kepemilikan saham PT Newmont yang melibatkan Pemerintah Provinsi NTB.

Dalam pertemuan itu, terlihat Firli Bahuri berbicara akran dengan TGB. Firli datang ke acara itu dengan uang pribadi tanpa izin surat tugas yang diteken KPK.

Padahal, panitia acara menyebut Firli Bahuri sebagai Deputi Penindakan KPK saat diminta memberi pidato penutupan acara.

Sehari setelahnya, Firli Bahuri kembali didapati berbincang akrab dengan TGB pada acara farewell dan welcome game Tennis Danrem 162/WB di Lapangan Tenis Wira Bakti.

"Dalam foto nampak keakraban antara TGB dan F yang ditunjukkan dengan F menggendong anak dari TGB" ujar Tsani.

Firli Bahuri mengaku heran fotonya saat menggendong anak TGB dipermasalahkan.