'Petualangan Ekstrem' 71 Siswa SMK Bogor Bolos Modal Uang Segini ke Jogja, Bermula dari Unggahan FB

71 Pelajar SMK asal Bogor akhirnya dipulangkan setelah diamankan polisi di Banyumas pada Kamis (12/9/2019).

Tangkapan layar YouTube TribunJateng.
71 pelajar SMK asal Bogor, Jawa Barat, diamankan di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - 71 Pelajar SMK asal Bogor akhirnya dipulangkan setelah diamankan polisi di Banyumas pada Kamis (12/9/2019).

71 pelajar SMK asal Bogor itu diamankan saat hendak pergi berlibur ke Borobudur.

Setibanya di Bogor, 71 pelajar SMK asal Bogor itu langsung dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Jumat (13/9/2019).

71 pelajar SMK asal Bogor itu mayoritas mengenakan seragam.

Mereka bolos sekolah dan berencana jalan-jalan ke Borobudur.

Kabid Rehabsos Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Dian Mulyadiansyah, menerangkan bahwa keberangkatan 71 siswa ini berawal dari unggahan siswa dari salah satu SMK Kota Bogor di media sosial.

Unggahan itu terkait rencana rekreasi dengan menumpang kendaraan lain sambil membawa ongkos seadanya yang dikenal dengan istilah 'BM.'

Para pelajar ini hanya modal nekat dengan bawa ongkos seadanya untuk menuju lokasi yang telah direncanakan mereka.

"Satu sekolah mau mengadakan kegiatan rekreasi BM. Dia posting di Facebook, sebar di WA, Instagram akhirnya pengikutnya banyak. Dari 1 sekolah akhirnya merambat jadi 6 sekolah," kata Dian kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (13/9/2019).

Kata Dian, yang ikut rekreasi tersebut merembet ke siswa sekolah-sekolah lain seperti dari wilayah Kabupaten Bogor dan Depok.

Tanpa izin sekolah dan berbohong kepada orang tua, mereka berangkat pada 10 September 2019 dengan titik kumpul awal di Cibinong Bogor.

Kemudian berangkat melalui jalur selatan ke arah Bandung kemudian ke arah Jawa Tangah untuk ke Jogja dan Borobudur sebagi rekreasi jelang ujian di hari Senin.

Beruntung, kata dia, gerombolan siswa ini diamankan polisi.

"Enam sekolah yang ikut, bayangkan. Dia berani berbuat kebiasaan buruk di Bogor ini dibawa ke Kabupaten Banyumas. Kalau gak segera dicegah mungkin kejadiannya jadi lain. Yang dikhawatirkan ketika bekal kosong, perut kosong, ujung-ujungnya kepada penjarahan," kata Dian.

Ia menduga bahwa istilah aksi BM ini juga tergabung dalam sebuah komunitas.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved