Kesaksian Pengantar Jenazah saat Ambulans Kecelakaan dengan Truk, Kecepatan 100 KM/Jam Tanpa Sirine
Kesaksian Rombongan Jenazah saat Ambulans Terlibat Kecelakaan dengan Truk Hino, Kecepatan 100 KM/Jam Tanpa Sirine
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
AKP M Adiel tidak menyebutkan nama jenazah yang hendak diantarkan oleh mobil asal Griya Serpong Asri, Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang tersebut.
Ia menerangkan korban yakni sopir bernama Satimun.
Di dalam ambulans juga ada Imam (40), Nasid (37), Rohmadi (40), dan Sarjito (45).
Selain Nasid, seluruhnya adalah warga RT 1 RW 5 Desa Suradita Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
Adapun Nasid warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
“Jadi mobil jenazah dikemudikan Satimun itu melaju dari arah barat menuju timur.
Saat berpindah lajur ke kanan di lokasi, mobil hilang kendali dan pengemudi membanting kemudi ke kiri,” terangnya.
Seusai oleng, lanjutnya, ambulans yang mengantar jenazah menghantam bagian belakang truk Hino berpelat nomor B9562UIU yang tengah melaju di lajur kiri.
Pengemudi truk adalah Zaenal Abidin (43), warga Desa Srimulya, Kecamatan Semarang Barong, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
"Sopir truk selamat, tidak mengalami luka,” imbuhnya.
• Kecelakaan Beruntun Tol Jakarta-Tangerang Disebabkan Truk Tanki Berhenti Mendadak, Camry Ringsek
Dia menyebut petugas yang datang ke lokasi fokus melakukan penanganan.
Kemudian membawa seluruh korban ke RS Siaga Medika, Kabupaten Pemalang.
“Ada korban kritis yakni Sarjito yang kemudian meninggal dunia.
Seluruh jenazah korban berada di RS Siaga Medika.
Begitu pula jenazah yang hendak diantarkan ke Klaten.
Mereka merupakan warga Tangerang,” tandasnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Solo/Tribun jateng)