Demo Tolak RKUHP
Video Petani Bogor Marahi Anaknya Depan Bima Arya, Bentak Pelajar yang Niat Demo ke Jakarta
VIDEO Petani Marahi Anaknya yang Mau Ikut Aksi Demo, Berbicara Keras Depan Walikota Bogor: Saya Engga Mendidik!
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
VIDEO Petani Marahi Anaknya yang Mau Ikut Aksi Demo, Berbicara Keras Depan Walikota Bogor: Saya Engga Mendidik!
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Rasa kecewa dan sendih mungkin bisa menggambarkan yang dirasakan oleh orangtua dari pelajar SMA ini.
Pria paruh baya yang mengaku berprofesi sebagai petani ini marah besar melihat anak bungsunya ikut-ikutan aksi bersama pelajar lain.
Raut wajah kecewa bercampur kesal terpancar dari wajah seorang ayah yang anaknya diamankan petugas saat hendak mengikuti aksi demo di Jakarta.
Bahkan, video orangtua memarahi putranya ini pun viral di media sosial setelah diposting oleh akun instagram @tommysetiotomo pada Selasa (1/10/2019).
Seperti diketahui, pada Senin (30/9/2019) kemarin, ratusan pelajar berencana melakukan aksi demo di Jakarta.
Mereka berencana melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MRR dikawasan Senayan.
Namun, rencana pelajar SMA asal Bogor berangkat ke Jakarta ini berhasil dicegah oleh aparat kepolisian.
Ratusan pelajar ini pun dikumpulkan di halaman Mapolresta Bogor Kota untuk dilakukan pembinaan.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang anak lelaki tengah dimarahi dan dinasihati oleh ayahnya.
Anaknya yang masih memakai seragam sekolah hanya tertunduk ketika ayahnya memberikan nasihan dihadapan teman-temannya yang juga diamankan oleh polisi.
Pria ini tak sudah tak kuasa menahan amarahnya melihat puteranya yang masih SMA ikut-ikutan aksi hingga diamankan oleh polisi.
Ia menegaskan mendidik anaknya disekolah untuk belajar, bukan mengikuti berbagai macam aksi apalagi sampai ikut tawuran.

Pria yang memakai kaus lengan pendek dengan kancing kerah terbuka ini tak canggung memarahi anaknya didepan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Kapolreta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser.
"Kamu itu anak bonton"
"Kamu harus liat kakak-kakak kamu"
"Apa, ikut-ikutan apa ini? kata pria tersebut sambil terus menegang tangan anaknya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya yang berada persis disamping pria tersbut pun lantas bertanya pekerjaan Bapak itu.
"Bapak kerja dimana?" kata bima arya
"Saya petani pak"
"Saya petani di kampung Jawa Situ Gede" jawabnya.
Ia pun mengatakan kepada Bima Arya sudah seringkali menasihati anakanya agar tidak ikut-ikutan kegiatan yang negatif.
Ayah dari anak SMA ini pun kembali memberikan nasihat untuk anaknya dan juga teman-teman sekolahnya yang saat itu diamankan polisi.
"Tolong ini teman-teman yaa.. jangan sekali-sekali lagi persis gini"
"Segala macam tawuran, segala macam apa itu"
"Saya engga mendidik (untuk tawuran,red)" katanya dengan nada tegas.
"Kesekolah itu suruh belajar"
"Bukan mencari hal yang bermasalah dengan aparat"
"Aparat ini menegakan hukum"
Kemudian, dihadapan para pelajar, Bima Arya pun mencoba bertanya langsung kepada para pelajar SMA yang hendak mengikuti aksi di Jakarta.
Menurut Bima, pihaknya terlebih para orangtua ingin anaknya kelak menjadi orang yang sukses.
"Kami tidak mau kalian menjadi anak muda yang sia-sia, peduli pada negara bagus, cinta pada indonesia harus, tapi ada caranya" ujar Bima Arya dihadapan para pelajar SMA tersebut.
Bima Arya pun sempat bertanya kepada salah seorang pelajar yang hendak mengikuti aksi di Jakarta itu.
"Mau apa kalian ke Jakarta, demo apa? tanya Bima Arya.
"Minta keadilan," jawab pelajar lainnya.
"Apa yang engga adil?
"Kami tahu engga undang-undang apa?
Namun, para pelajar SMA tak bisa menjawabnya.
Ratusan Pelajar Kota Bogor Diamankan
Petugas Kepolisian Polresta Bogor Kota bersama Satgas Pelajar Kota Bogor mengamankan 178 pelajar yang diduga akan berangkat demo ke Jakarta.
Ratusan pelajar tersebut diamankan dari sejumlah lokasi di Kota Bogor diantaranya di Stasiun Bogor, Jalan Kapten Muslihat, dan wilayah Empang.
Pantauan TribunnewsBogor.com ratusan pelajar tersebut dikumpulkan halaman depan lapangan di Mako Polresta Bogor Kota.
Para pelajar itu pun diberikan pengarahan oleh pihak kepolisian.

Dari 178 pelajar tersebut satu orang pelajar diproses karena kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit.
Namum belum diketahui alaan pelejar dan asal sekolah pelajar yang membawa celurit.
"Ada satu pelajar bawa celurit, kita amankan dan kita proses, belum tau (alasan dan asal sekolahnya) karena lagi diperiksa," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser disela-sela melakukan pengarahan kepada para pelajar, Senin (30/9/2019) di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan penyekatan tersebut dilakukan untuk uoaya prefentif pihak kepolisian untuk melakukan penyekatan adanya aksi pelajar berangkat menuju Jakarta.
Dari pengakuannya para pelajar ini tidak mengetahui apa yang akan dilakukan.
Namun mereka mengaku ingin meramaikan aksi.
"Seperti yang terlihat saat ini sebagian besar pelajar baik dari kabupaten atau kota kita amankan dan kita data termasuk sebagian yang baru lulus alumni mereka ingin ke Jakarta, katanya ingin meramaikan demo," katanya.
Setelah didata dan diberikan pengarahan dan pembinaan para pelajar ini pun akan dikembalikan kepada sekolah dan orangtuanya.
"Tugas pelajar itu ya belajar, belajar yang benar, nah ini sedamg didata, nantinya akan dikembalikan ke oraangtua dan sekolah," ucapnya.