Cerita Hariono, Sopir Bus Timnas Indonesia, Saat Perjalanan Pemain Muda Sering Baca Shalawat
Hariono mengantarkan perjalanan timnas senior Indonesia untuk melakukan pemusatan latihan di Bali dalam rangka persiapan Asian Games 2018.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Dapat bergabung menjadi bagian perjuangan Timnas Indonesia adalah suatu kebanggaan bagi setiap orang, tak terkecuali bagi Hariono.
Hariono kelahiran Temanggung 16 Desember 1969 itu merupakan sopir bus yang biasa ditumpangi official Timnas usia muda hingga senior dan juga Timnas putri Indonesia.
Ia mengaku bahwa pertama kali bergabung dan menemani perjalanan punggawa Timnas ke bandara, hotel dan stadion itu mulai tahun 2018.
Ketika itu, Hariono langsung mengantarkan perjalanan timnas senior Indonesia untuk melakukan pemusatan latihan di Bali dalam rangka persiapan Asian Games 2018.
"Kita bergabung untuk timnas itu sejak 2018 menjelang Asian Games, kita launching di Senayan. Waktu itu yang launching pak Joko Driyono ketika masih menjadi Wakil Ketua PSSI. Setelah itu kita langsung ke Denpasar training camp untuk Asian Games timnas senior putra," ujar Hariono kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (4/10/2019).
Lebih lanjut, Hariono mengaku senang sekaligus bangga dapat menjadi bagian dalam setiap langkah yang dijalani timnas Indonesia.
"Sukanya itu adalah ketika saat ada pertandingan dan timnas menang, itu saya ikut merasa bangga. Sudah gitu antusias masyarakat terhadap timnas cukup besar. Itu kita merasa bangga dan percaya diri bisa mendampingi bintang lapangan hijau," ujarnya.
Hariono juga menceritakan momen berkesan selama mendampingi Timnas Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa momen yang tak bisa dilupakan itu adalah ketika ia mendampingi perjalanan Timnas U-16 Indonesia.
Menurutnya, suasana kekeluargaan dan sikap rendah hati para punggawa timnas U-16 Indonesia itu membuatnya senang.
"Momen paling berkesan itu adalah ketika membawa timnas U-16 Indonesia. Walaupun usia mereka muda dan menjadi pemain bintang, tapi mereka itu sangat humor dan saling menghargai sesama crew," katanya.
"Saya kagum dengan mereka. Ketika di dalam bus ingin berangkat ke stadion, mereka itu baca shalawat di dalam bus. Anak-anak itu ceria sehingga membuat saya terkesan," ujar Hariono.
Tak hanya itu, Hariono pun menceritakan kisah dukanya selama menemani perjalanan timnas Indonesia.
Menurutnya, kisah duka itu terjadi ketika timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan di wilayah Jabodetabek.
Ketika Timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek, Hariono harus rela tidur di bus dan mandi di kamar mandi pom bensin.
"Untuk masalah duka itu ketika timnas melakukan pemusatan latihan di Jabodetabek seperti ini. Kadang kita tidur di bus. Kebetulan kalau hotelnya dekat rumah makan enak, kita bisa makan. Tapi kalau dapat hotel jauh dari rumah makan dan air, kita mau mandi itu harus keluar mencari pom bensin," ungkapnya.
"Kalau di Jabodetabek kebijakannya kita memang tidak diberikan kamar hotel. Tapi kalau keluar kota kita difasilitasi," sambungnya.
Selain itu, Hariono juga bercerita tentang kepanikan yang terjadi selama membawa atau mendapingi perjalanan timnas Indonesia.
Ia mengatakan, bahwa kepanikan itu terjadi lantaran Timnas putri Indonesia harus mengejar waktu keberangkatan pesawat.
Saat itu kondisi jalanan dari Sawangan Depok menuju Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng macet total.
"Waktu membawa timnas putri dari Sawangan Depok, kita mau ke Kryrgyztan. Waktu itu jalan dari Gaplek sampai Lebak Bulus sangat macet. Dari Sawangan ke Lebak Bulus waktu itu memakan waktu 2 jam," ungkapnya.
"Padahal pesawat berangkat jam 11.00 WIB. Kita di Lebak Bulus masih jam 09.30 WIB. Sangat panik. Tapi beruntung keburu. Setelah mendapatkan patwal, kita pacu kendaraan," sambungnya.
Hariono berharap agar Super Soccer dan PSSI untuk tetap mengontrak jasanya.
"Kalau kita sih targetnya dari pihak Super Soccer untuk memperpanjang kontrak. Untuk saat ini kita kan kontrak selama 3 tahun. Kita ini ada 2 bus dengan 4 crew," pungkasnya.(*)