Viral Video Dua Keluarga Lakukan Sumpang Pocong Disaksikan Warga, Diduga karena Persoalan Tanah
Viral video dua keluarga diduga melakukan sumpah pocong. Video tersebut disebut-sebut diambil di Margatiga, Lampung Utara.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Video dua keluarga diduga melakukan sumpah pocong viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun @ndorobeii, Rabu (9/10/2019).
Dalam keterangan postingannya, dijelaskan bahwa kejadian itu terjadi di Margatiga, Lampung Timur.
Prosesi tersebut berlangsung pada Selasa (8/10/2019) sekira pukul 16.00 WIB.
Video yang kini telah ditonton lebih dari 27 ribu kali itu tampak diambil di dalam masjid.
Tampak dalam video itu beberapa orang terlentang di lantai.
Dua diantaranya tubuhnya terlihat dibalut kain kafan.
• Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Kesal Perintahkan ASN Duduk di Lantai : Angkat Tangannya Tutup Mulut
• Pakai Kaos Gambar Ini, Gadis Berhijab Ini Curi Perhatian Shawn Mendes, Si Penyanyi: Aku Cinta Kamu
Kejadian tersebut pun nampak disaksikan warga.
Berdasarkan keterangan yang ditulis akun @ndorobeii, sumpah pocong itu dilakukan karena persoalan sengketa tanah.
Kedua belah pihak disebut-sebut saling klaim soal tanah.
Sontak video tersebut pun langung diperbincangkan pengguna Instagram lainnya.
Berdasarkan pantauan TribunnewsBogor.com, video tersebut juga beredar di media sosial Facebook.
Adalah pemilik akun Yuni Rusmini yang membagikan postingan itu.
• Download Lagu Viral TikTok Entah Apa yang Merasukimu DJ - Gudang Lagu MP3 Salah Apa Lengkap Lirik
• Video Call dengan Gisel Bahas Gempi & Otot Six Pack, Gading Marten: Awas Lu Jatuh Cinta Lagi Sama Gw
Dalam keterangan postingannya tampak tak jauh berbeda dengan apa yang ditulis akun Instagram @ndorobeii.
"Ya Allah ngeri dan nekat.
Demi sengketa tanah 1,5 hektar 2 keluarga melakukan sumpah pocong.
Dua keluarga di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Margatiga, Kabupaten Lampung Timur, melakukan sumpah pocong di sebuah masjid di desa setempat, Selasa (08/10/2019).
:
Sumpah pocong dilakukan oleh keluarga Jailani beserta tiga anggota keluarganya, dan keluarga M. Sanusi beserta dua anggota keluarganya.
:
Tak pelak, aksi sumpah pocong ini pun menarik perhatian warga setempat. Mereka berbondong-bondong menyaksikan kegiatan langka tersebut.
:
Kabar yang beredar, sumpah pocong dilakukan lantaran kedua belah pihak saling klaim atau terlibat sengketa tanah seluas 1,5 hektare, yang terkena ganti rugi Bendungan Way Sekampung di Kecamatan Margatiga.
:
Tak main-main, dalam sumpah pocong itu mereka siap bertaruh keselamatan, atau rela diazab seketurunan," tulis akun Yuni Rusmini.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait beredarnya video tersebut.
Kejadian serupa di Malang
SMK di Malang sempat menjadi bahan pembicaraan usai dikabarkan menggelar aksi sumpah pocong pada muridnya atas tuduhan pencurian.
Hal ini sempat membuat Indah Hastuti syok. Ibu siswa siswa bernisial D yang disumpah pocong itu mengaku tidak menyangka anaknya dipaksa bersumpah sembari menggunakan kain kafan.
Diakui Indah Hastuti, ia khawatir karena kasus ini, anaknya menjadi terbebani.
"Sempat khawatir anak saya jadi banyak pikiran. Dia sebentar lagi mau ujian sekolah. Kasihan kan fokusnya jadi terganggu," ucap Indah Hastuti kepada TribunJatim.com di SMKN 4 Malang, Jumat (9/2/2018).
Namun, setelah melayangkan protes kepada sekolah dan mendapat permintaan maaf, Indah Hastuti mulai tenang.
Ia juga mengatakan jika anaknya saat ini kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala.
"Kalau anaknya sih tegar ya. Alhamdulillah tidak terganggu karena kasus ini. Tapi tidak tahu dalam pikirannya seperti apa," tutur Indah.
Bahkan, Indah mengatakan jika anaknya sudah mulai kembali bersekolah dan berkumpul bersama teman-temannya.

Padahal sebelumnya, ia sempat khawatir jika anaknya akan dijauhi teman-teman di sekolah.
"Tadi anaknya sudah berkumpul dengan teman-temannya. Sekolah juga sepakat untuk melupakan kasus ini," imbuhnya.
Tuduhan mencuri itu setelah hasil penggeledahan di tas D ditemukan banyak uang receh, Kamis (1/2/2018).
Ia kemudian diam-diam disumpah pocong, Jumat (2/2/2018) usia salat Jumat.
Kegiatan itu hanya diketahui dua guru dan dua siswa di masjid sekolah.
Menurut Anita, saat sumpah pocong itu D memang dikafani.
Kronologi
D dituduh mencuri uang kotak amal yang disimpan di lemari masjid sekolah senilai Rp 2,8 juta.
Kisah dimulai ketika Kamis (1/2/2018) lalu, siswa D dituduh telah melakukan pencurian
Dasar "tuduhan" itu terjadi karena pada Kamis lalu dilakukan penggeledahan di kelas D, di tasnya ditemukan uang recehan sekitar Rp 30-40 ribu.
Uang itu hasil sisa-sisa uang saku yang diletakkan di tasnya dengan pertimbangan suatu hari dibutuhkan.
Di antara uang receh itu ada mata uang asing yang katanya ada di plastik uang amal.
"Tuduhan" mengarah ke salah satu kelas 12 karena ada siswa yang ngecharge HP dekat lokasi pencurian diketahui dari kelas D.
Uang amal itu sudah tiga minggu belum disetorkan ke guru agama oleh BDI (Badan Dakwah Islam) ke guru agama. Jadi disimpan di lemari masjid dalam kantong plastik.
Karena hal inilah sumpah pocong pun digelar pada hari Jumat lalu.
Pihak Sekolah Minta Maaf
Pihak SMKN 4 Malang akhirnya meminta maaf kepada pihak keluarga siswa bernisial D yang disebut telah dipaksa melakukan sumpah pocong itu.
Mereka membenarkan aksi sumpah pocong dilakukan oleh guru agama SMKN 4 Malang kepada siswa D atas inisiatifnya sendiri.
Acara permohonan maaf yang ditujukan kepada siswa dan keluarga D dilakukan saat pengajian rutin mingguan SMKN 4 Malang.
Di depan ratusan siswa, pada Jumat (9/2/2018), guru agama SMKN 4 Malang mengucapkan permintaan maafnya.
"Kami dari pihak sekolah meminta maaf kepada keluarga siswa. Siapapun yang mencuri uangnya, semoga cepat ketemu. Dan berharap semua orang bisa melupakan kejadian ini," ujarnya.(Tribunnews.com)