Prabowo Belum Tentukan Gabung Koalisi atau Oposisi, Pengamat: Bukan Malu-malu Tapi Takut Ditipu Lagi

Menurut Pengamat, Gendira sampai saat ini belum bisa menjawab akan jadi oposisi atau masuk koalisi dikarenakan khawatir ditipu lagi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Youtube
Hendri Satrio dan Andre Rosiade 

"Pak Prabowo melihat ada ancaman resesi ekonomi, ancaman keamanan, sehingga kita butuh silaturahim kebangsaan, bertemu banyak tokoh, bertemu banyak pimpinan bangsa ini agar kita semua bersatu. Sehingga Pak Prabowo melakukan safari kebangsaan agar bangsa ini bisa bersatu tanpa perlu melihat pilihan politiknya A atau B. Jadi bukan karena soal urusan soal koalisi, itu saya ingin klarifikasi," bebernya.

Ia pun membiarkan pandangan yang mengatakan kalau Gerindra hanya mencari aman.

"Kalau mau berpendapat seperti itu silahkan saja, tapi yang jelas beliau melihat kondisi bangsa dan Pak Prabowo melihat kondisi," katanya lagi.

Meski begitu, Hendri Satrio mengatakan bahwa sulit untuk menampikan bahwa ini adalah safari politik untuk mempersiapkan Gerindra masuk ke pemerintahan.

"Karena dari penyampaian para petinggi partai politik setelah menerima Prabowo pun demikian, Surya Paloh menyampaikan kesepakatan amandemen menyeluruh 1945, Cak Imin juga to the point masuk ke pemerintahan, jadi sulit kita menapikan ini hanya safari politik yang mengedepankan bangsa saja, jadi kita harus bersiap nanti koalisi Pak Jokowi akan gemuk," ungkapnya.

Jika Ketum Gerindra Masuk Kabinet,Rocky Gerung Sebut Prabowo Bisa Gantikan Maruf Amin Secara Politik

Isu Prabowo Calon Menhan Jokowi, Dahnil Anzar : Bagaimana Dibahas Kalau Tidak Ditawarkan

Kemudian saat ditanya soal sikap Gerindra yang tampak masih malu-malu masuk koalisi Jokowi, Hendri Satrio memiliki pandangan lain.

"Memang sebetulnya kan indonesia pada dasarnya tidak mengenal oposisi, yang diwariskan oleh para pendiri bangsa ini musyawarah untuk mufakat memang. Jadi memang diharapkan itu dikedepankan. Tapi kalau kemudian tadi Gerindra malu-malu, itu sih bukan malu-malu menurut saya takut ditipu lagi kali ya, itu lebih tepat," bebernya.

Ia pun mengaku kasihan kepada Gerindra.

"Kan isunya dapat ketua MPR dan menteri, tapi karena ketua MPR nya gak jadi jadi tambah menterinya ditambah dua jadi tiga , tadinya kan 1 dan ketua MPR, tapi ketua MPR gak jadi. Sekarang selesai, nah ini ada lagi, perlu gak kita ngomong koalisi atau oposisi sekarang?," katanya.

"Menurut saya pertimbangannya yakin sekali, nanti kalau bilang koalisi terus gak dapet menteri gimana? mau berubah oposisi? terus mau ngomongin apa? Walaupun dalam politik boleh, tapi ujungnya diketawain," tandasnya.

3 Sikap Politik Prabowo

Rapimnas atau Konferensi Nasional (Konfernas) dan Apel Kader Partai Gerindra digelar di kediaman Prabowo Subianto di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10/2019).

Acara itu digelar secara tertutup dan hanya dihadiri orang-orang dari internal Partai Gerindra

Juru Bicara Prabowo Subianto dan Kader Gerindra, Dahnil Anzar menjelaskan bahwa dalam acara tertutup tersebut, Prabowo Subianto menyampaikan tiga poin sikap politik dalam pidatonya.

Acara itu sendiri, kata Dahnil Anzar dihadiri sekitar 4.000 kader Partai Gerindra.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved