Ribuan Orang Hadiri Seminar Niacin IPB University, Galang Donasi untuk Pendidikan Siswa SD

Prof Dr Ujang Sumarwan, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University memaparkan perubahan gaya hidup manusia

Humas IPB
Seminar NIACIN yang digelar Himpunan Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat (Himagizi) IPB University 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ribuan mahasiswa menghadiri Nutrition Seminar and Charity for Children (NIACIN) yang digelar di Kampus IPB Dramaga.

Seminar mengangkat tema "Obesity: A New Trend in Digital Era”.

Seminar NIACIN yang digelar Himpunan Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat (Himagizi) IPB University ini terbagi dalam empat acara Creativity in Infographic (Creatin), Nutrition Debating Competition (NDC), Crafting Special Recipe (Crispy), dan Physical Activity for Healthy Living (Prolin).

"Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Bahkan ada yang datang jauh-jauh dari luar pulau Jawa,” ujar Kineta, mahasiswa IPB University yang juga Ketua Pelaksana NIACIN 2019.

Selain seminar nasional, panitia juga mengadakan Charity berupa donasi penggalangan dana.

“Kami adakan kegiatan charity dengan menggalang dana dari peserta seminar. Hasil galang dana tersebut kami berikan untuk keperluan pendidikan di SDN 02 Babakan,” ujar Ananda, mahasiswa IPB University yang menjabat sebagai Ketua Himagizi ini.

Prof Dr Ujang Sumarwan, Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University dalam sambutannya memaparkan perubahan gaya hidup manusia dari masa ke masa dan dampaknya bagi kesehatan.

“Masalah kesehatan ini bersumber dari pola gaya hidup dan konsumsi, nanti akan kita dengarkan bagaimana strategi menjaga hidup sehat seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi,” jelas Guru Besar IPB University ini.

Dr Moch Gazali selaku Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Kantor Ketahanan Pangan hadir juga untuk memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi acara NIACIN 2019.

“Perbaikan dan inovasi di sektor kesehatan terus ditingkatkan, termasuk dalam kualitas makanan yang dikonsumsi. Semoga seminar ini memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat untuk mereduksi jumlah masalah penyakit termasuk obesitas di Indonesia," ujar Dr Moch Gazali.

Menurut Kasubdit Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Kementerian Kesehatan RI, dr Asik, MPPM, ada transisi perilaku seseorang sehingga berisiko terjadi obesitas.

Di awali dari kurangnya aktivitas fisik, minimnya konsumsi sayur, dan buah, dan tingginya asupan gula, garam, lemah sehingga berisiko tinggi mengalami obesitas.

Sementara itu, pembicara lainnya, dosen IPB dari Departemen Gizi Masyarakat, Dr Rimbawan menjelaskan terkait berbagai fiksi dan mitos tersebar terkait penyebab obesitas.

Salah satunya ialah Monosodium Glutamat (MSG) atu mecin yang dikabarkan dapat menyebabkan obesitas.

“Sodium merupakan salah satu mineral zat gizi dan glutamat merupakan salah satu asam amino komponen protein. Penelitian yang menunjukkan bahwa MSG penyebab obesitas masih tidak konsisten. Selagi kadar MSG tidak berlebihan dan sesuai, ini tidak masalah,” ujar Dr Rimbawan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved