5 Primata Endemik di Mentawai Terancam Punah, PSSP IPB dan Taman Safari Bakal Lakukan Konservasi
Taman Safari Indonesia (TSI) bersama Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB menemukan ada 5 primata endemik di kawasan Kepulauan Mentawai.
Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Taman Safari Indonesia (TSI) bersama Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB menemukan ada 5 primata endemik di kawasan Kepulauan Mentawai yang harus dilindungi.
Lima primata yang dianggap langka itu adalah Simakobu atau Monyet Ekor Babi (Simias Concolor), Bokkoi atau Beruk Mentawai (Macaca Pagensis), Joja atau Lutung Mentawai (Presbytis potenziani), Bilou atau siamang Kerdil (Hylobates Klosii).
Huda Darusman selaku Kepala PSSP IPB mengatakan, Taman Nasional Siberut di Kepulauan Mentawai memiliki beberapa spesies primata endemik yang belum diteliti.
Oleh sebab itu, pihaknya bekerjasama dengan TSI akan membangun dan melaksanakan program konservasi untuk 5 spesies primata endemik di Kepulauan Mentawai.
"Kalau ini benar-benar dipelajari, berhasil menunjukan ke orang-orang sebagai produk edukasi, mereka akan lebih menghargai Indonesia sebagai negara besar. Tidak perlu pergi ke Amazon, di Indonesia lebih banyak," katanya dalam acara Advisory Board Meeting Primate Research Center IPB University di Royal Safari Garden, Rabu (23/10/2019).
Sementara itu, Direktur Taman Safari Indonesia Group Jansen Manansang mengatakan, program konservasi di Kepulauan Mentawai, menurutnya, adalah program besar yang mendunia.
Pihaknya terus melakukan penelitian mengenai satwa yang ada di sana, agar populasi primata endemik ini mengalami penurunan.
"Saat ini kami masih fokus mencarikan data terkait primata dari Mentawai ini. Kemarin kami sudah berhasil menemukan beberapa penyakit primata," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan fokus pada penelitian lapangan tentang populasi dan habitat primata endemik di Kepulauan Mentawai.