Breaking News

Kabinet Jokowi Maruf

Sederet Nama yang Tak Dipakai Jokowi Lagi di Kabinet, Susi Pudjiastuti hingga Hanif Ucapkan Selamat

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut adalah nama-nama Menteri yang tak lagi dipakai Jokowi di Kabinet Indonesia Maju

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Kolase Tribunnews.com
Mantan Menteri Kabinet Jokowi Jilid I : Susi Pudjiastuti, Wiranto dan Hanif Dhakiri 

Jonan juga masuk dalam daftar menteri yang tidak dipakai lagi oleh Jokowi.

Alasannya, mantan Dirut PT KAI itu pernah ditegur Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (8/7/2019).

Teguran ini diberikan karena impor yang tinggi di sektor minyak dan gas.

Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), terlihat ada penurunan nilai impor Januari-Mei mencapai 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

""Hati-hati di migas Pak Menteri ESDM, yang berkaitan dengan ini," kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kini diisi oleh Arifin Tasrif.

Ini Profil Nadiem Makarim Sang Menteri Pendidikan, Lulusan Harvard yang Dirikan Gojek

Diperkenalkan Jokowi Sebagai Menteri, Prabowo Beri Hormat, Presiden: Beliau Lebih Tahu Daripada Saya

5. Rini Soemarno

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau Rice Miling Unit (RMU) atau tempat penggilingan padi di Kecamatan Rawamerta, Karawang, milik PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau Rice Miling Unit (RMU) atau tempat penggilingan padi di Kecamatan Rawamerta, Karawang, milik PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). (dok PT Pupuk Indonesia)

Senasib dengan Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno juga pernah kena tegur Jokowi dalam acara yang sama.

Sehingga, diduga, Rini Soemarno tidak menjadi 'pembantu' Jokowi lagi.

Kedua menteri ini ditegur terkait impor yang tinggi di sektor minyak dan gas.

"Bu menteri BUMN yang berkaitan dengan ini karena rate-nya yang paling banyak ada di situ," kata Jokowi.

Selain itu, ekonom Faisal Basri menyebut, Rini wajib diganti karena kerap 'ngaco.'

Menurutnya, Rini menerapkan konsep holding tunggal yang tidak jelas.

"Semuanya di-holdingkan sama dia dan kriteria holding-nya tidak jelas. Induk holding-nya, nggak jelas juga," kata Faisal.

Faisal juga mengungkapkan 'dosa' Rini Soemarno lainnya yaitu memanfaatkan BUMN untuk tujuan tidak produktif.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved