Perjuangan Tetangga Selamatkan Balita yang Dianiaya Ayah Tirinya, Dihadang Kereta Hingga Motor Mogok
Cerita Tetangga Selamatkan Balita yang Dianiaya Ayah Tirinya, Terobos Palang Pintu Hingga Motor Mogok
Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Perjuangan Tetangga Selamatkan Balita yang Dianiaya Ayah Tirinya, Dihadang Kereta Hingga Motor Mogok
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nyawa balita berusia 3,5 tahun tak tertolong setelah dianiaya ayah tirinya.
Tubuh balita lelaki yang akrab disapa Alvin itupun lemas setelah mendapatkan sepuluh pukulan dari ayah tirinya, Asep.
Saat ini, ayah tiri korban yakni Asep telah diamankan polisi untuk mempertanggugjawabkan perbuatannya tersbebut.
Insiden penganiayan itu terjadi di Gunungcupu, Kecamatan Sidangkasih, Kabupaten Ciamis, Senin (21/10/2019).
Alvin sempat dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan tindakan medis setelah dianiaya ayah tirinya.
Namun, kemudian pihak Puskesmas merujuk Alvin untuk dibawa kerumah sakit.
Usaha penyelamatan nyawa Alvin terbilang cukup mengharukan dan perjuangan.
Rahmawanto, tetangga korban menceritakan saat hendak membawa Alvin ke rumah sakit.
Rahmawanto merupakan orang yang dimintai tolong oleh pelaku Asep untuk membawa korban ke rumah sakit.
Tanpa pikir panjang, Rahmanto langsung membawa korban ke Puskesmas Sindangkasih yang tak jauh dari rumahnya.
Kepada Rahmawanto, ayah tiri korban bebohong jika anaknya mengalami kejang.
Padahal, korban dianya oleh pelaku hingga tak sadarkan diri.
"Dia bilang Alvin step (kejang)," kata M Rahmanto, warga yang dimintai tolong oleh pelaku dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Korban sempat mendapat pertolongan pertama di puskesmas.
Namun karena kondisi memburuk, Rahmanto dan Asep membawa korban ke Rumah Sakit Jasa Kartini di Kota Tasikmalaya.
Saat itu kebetulan sopir ambulans tidak ada, sehingga mereka memesan taksi online.
Dalam perjalanan, laju mobil sempat terhenti di perlintasan kereta api di daerah Simpang Lima, Kota Tasikmalaya.
Tiba-tiba pintu perlintasan kereta menutup tanda kereta akan lewat.
Rahmanto yang ingin segera sampai di rumah sakit, turun dari mobil.
• Sebelum Tewas Dianiaya Ayah Tirinya, Balita 3,5 Tahun Sempat Pamit Kepada Ibunya : Dadah Mamah!

Dia nekat menerobos palang pintu perlintasan kereta api.
"Saya turun, lari menyeberang rel sembari membopong korban," kata Rahmanto.
Di seberang rel, dia mencari bantuan supaya bisa segera sampai ke rumah sakit.
Kebetulan saat itu, ada warga yang sedang nongkrong.
Dia kemudian meminta tolong diantarkan ke rumah sakit. Warga bergegas mengantar korban dengan menggunakan sepeda motor.
Saat melintas di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, tiba-tiba sepeda motornya mogok.
Tanpa pikir panjang, Rahmanto langsung berlari menuju Rumah Sakit Jasa Kartini.
Jarak Masjid Agung ke rumah sakit tersebut hanya sekitar 150 meter.
Saat mendapat penangan pertama, nyawa korban sudah tak ada.
Kecurigaan Ayah Kandung
Ayah kandung korban curiga dan pelaku ditangkap saat pemakaman korban
Ayah kandung lihat ada luka lebam di wajah sang anak, ia curiga Alvin telah jadi korban penganiayaan.
Dia pun meminta jenazah anaknya tidak dikubur lebih dahulu. Dia melaporkan kejadian ini ke Polsek Cikoneng.
• PA 212 Ingin 100 Hari Kerja Prabowo Bisa Pulangkan Habib Rizieq Shihab, Gerindra: Bukan Tugas Menhan
• Kronologi Ibu Bunuh Anak di Kebon Jeruk, Balita 2 Tahun Dicekoki Air Galon hingga Tewas
Deden pun meminta polisi mengotopsi jenazah korban.
Kecurigaan ayah kandung korban ternyata benar, Penyidik Satreskrim Polres Ciamis menangkap Asep ketika menghadiri pemakaman anak tirinya.
Kini pelaku ditahan dan dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak no 35 Tahun 2014. Pelaku diancam hukuman penjara 15 tahun.
Pelaku dalam kondisi Mabuk
korban Alvin dipukuli oleh ayah tirinya Asep hingga tak sadarkan diri.
Insiden penganiayan itu terjadi di Gunungcupu, Kecamatan Sidangkasih, Kabupaten Ciamis, Senin (21/10/2019).
Saat itu, pelaku Asep sedang dalam kondisi mabuk saat membawa korban kerumah orangtuanya atau nenek korban.
• Driver Taksi Online yang Tewas di Jalan Tol Ternyata Dibunuh Sopir Truk, Ini Pengakuan Pelaku

Pelaku sempat menenggak minuman keras jenis ciu dipinggir jalan tak jauh dari rumah kontrakannya.
Menurut pengakuan pelaku, saat tiba di rumah, korban rewel dan menangis.
Dia pun membawa korban ke rumah neneknya.
Selama di perjalanan, korban terus menangis.
Pelaku yang dalam kondisi mabuk itupun mengeluarkan kata-kata ancaman kepada bocah yang usianya baru 3,5 tahun tersebut.
Namun, korban masih tetap tidak berhenti menangis.
"Pelaku hilang kesabaran karena anak tetap menangis. Anak dipukuli pelaku hingga pingsan," ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso saat ekspos kasus di Mapolres Ciamis, Selasa (22/10/2019).
(Kompas.com/TribunnewsBogor.com)