Soal Pemilihan Rektor ITB, Suara Nadiem Makarim Ikut Menentukan
Nadiem Makarim akan memberikan suaranya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam pemilihan rektor perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Suara Menteri Nadiem menjadi salah satu penentu.
Sebab Kemendikbud memiliki hak pilih dengan komposisi hak suara 35 persen.
Debat terbuka
Salah satu tahapan yang harus dilalui para calon rektor adalah debat terbuka.
Dalam debat terbuka kemarin, berbagai persoalan diperdebatkan.
Salah satunya terkait isu radikalisme, intoleransi yang ramai mengiringi Pilrek ITB.
Salah satu bakal calon rektor Reini D Wirahadikusumah mengatakan, isu ini harus disikapi dengan bijaksana.
• Sambut Positif Nadiem Makarim, Rizal Ramli: Tapi Kalau Dia Larang Rocky Gerung Saya Tak Simpati Lagi
Pihaknya akan berkonsultasi dengan pihak yang paham dan memiliki kajian akademis terhadap isu tersebut.
"Mendengarkan dulu bagaimana cara yang tepat. Tidak grasak-grusuk. Tapi yang memang betul-betul sudah dilarang, kita harus bertindak tegas," tuturnya.
Pada intinya, sambung Reini, sifat intoleransi ada karena tidak saling mengenal.
Padahal kalau mahasiswa saling mengenal baik, yang ada justru berkolaborasi.
Untuk itu, langkah pertama bisa dimulai dengan saling mengenal.
Salah satunya, saat awal mahasiswa kuliah, dosen mengatur agar mahasiswa bergabung dalam kelompok yang beragam.
Bakal calon rektor lainnya, Bramantyo menawarkan konsep Sakti, yakni mata kuliah spiritualitas akhlak kepemimpinan berbasis toleran dan inklusif.
Pelajaran ini diberikan pada tahun pertama dan terakhir.
Intinya, Sakti diberikan untuk membangun jiwa kepemimpinan yang toleran dan inklusif.
Jadi, saat akan membuat keputusan, memilih orang, mahasiswa mempertimbangkan faktor keberagaman.