Driver Taksi Online Tewas Dibunuh Kekasih Gelap, Kisah Cinta Segitiga Berakhir di Pinggir Tol Bocimi

Menurut AKBP Muhammad Joni, motif cinta segitiga yang melatar belakangi kasus pembunuhan driver taksi online tersebut.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di pinggir Tol Bocimi Km 58, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (17/9/2019). 

DF yang ketakutan kemudian secara terbuka mengakui bahwa dirinya telah berselingkuh dengan korban AW.

Si pelaku RZ dan DF ini kemudian melakukan perencanaan yaitu bagaimana melakukan pembunuhan kepada si korban.

DF yang juga sudah berstatus tersangka berperan memancing AW dengan cara menelpon untuk bertemu.

Korban pun datang menjemput di wilayah Cibubur, namun saat itu DF bersama dengan RZ.

Malam itu, mereka kemudian melakukan perjalanan menuju ke arah Puncak Bogor.

Saat dalam perjalanan, mereka juga sempat terlibat cekcok di dalam mobil yang dikendarai AW itu.

Lalu si pelaku berpura-pura ingin buang air kecil sehingga perjalanan mereka berhenti di rest area Tol Jagorawi KM 45 Tol Jagorawi.

"Pada saat korban memberhentikan mobil, saat itu si pelaku (RZ) langsung mengeluarkan golok yang sudah disiapkan dan langsung di arahkan ke arah leher korban.

Dengan menggunakan kedua tangan, yang bersangkutan menggorok leher si korban sehingga banyak luka termasuk beberapa urat putus sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata Muhammad Joni.

Lanjut Joni, setelah korban meninggal dunia, RZ panik kemudian langsung membawa mayat korban ke arah Tol Bocimi dan di KM 57 korban dibuang.

Pelaku Bersihkan Darah Korban di Mobil

Pengakuan Pelaku Usai Perkosa Siswi SMA, Kaget Pacarnya Masih Hidup Setelah Ikut Yasinan

Misteri PNS Tewas Dicor di Makam Terungkap, Pelaku Mantan Teman Sekantor : Meja Kami Bersebelahan

Setelah mayat AW dibuang, tersangka RZ dan DF pergi Depok untuk membersihkan mobil yang penuh dengan darah korban.

Setelah mobil bersih, keduanya kemudian melarikan diri ke arah Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Tersangka pun menggadaikan mobil yang ia rampas dari korban,

"Mobil (milik korban) tersebut sempat digadaikan kepada sesorang yang diindikasikan katanya mobil pribadi lengkap surat-suratnya. Baru DP Rp 2 juta, dijanjikan surat-suratnya tapi ternyata korban (penerima gadai) juga curiga, kok surat-suratnya gak datang juga," kata Joni.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved