Penerapan Pertama Sistem 2-1 Gagal Total, Ujicoba Kedua Kanalisasi 2-1 di Puncak Batal
Masih ada badan jalan yang termasuk kurang lebar sehingga saat diberlakukan sistem 2-1 malah menimbulkan antrean panjang.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kaporles Bogor AKBP Muhammad Joni menjelaskan bahwa rencana uji coba kanalisasi 2-1 kali kedua di Jalur Puncak pada 3 November 2019 mendatang ditunda.
Hal ini berhubungan dengan uji coba sistem 2-1 pertama pada Minggu (27/10/2019) kemarin dinilai belum berhasil karena berujung pada kemacetan lalu lintas.
"Yang tanggal 3 itu kita tunda dulu sampai dengan kegiatan perbaikan badan jalan dan marka-markanya sudah selesai semua," kata Muhammad Joni di Mapolres Bogor, Senin (28/10/2019).
Dia mengatakan bahwa tidak semua jalan Jalur Puncak mendukung tiga lajur yang diterapkan di sistem 2-1.
Masih ada badan jalan yang termasuk kurang lebar sehingga saat diberlakukan sistem 2-1 malah menimbulkan antrean panjang.
Meski begitu, apabila semua titik-titik jalan yang sempit itu sudah dilebarkan, pihaknya tetap harus melakukan evaluasi karena pemasangan traffic cone membutuhkan waktu.
"Kalau sudah 3 lajur itu juga kita harus evaluasi karena kemarin sistem pemindahan traffic cone juga terlalu lama, paling enggak, butuh 1 jam untuk mengkondisikan traffic cone tersebut kalau dalam lalu lintas normal. Namun kalau dalam keadaan macet kemaren, itu lebih sulit lagi," kata Joni.
Permasalahan pemasangan traffic cone ini, kata Joni bukan masalah kekurangan personel, tapi sarana dan prasarana yang kurang.
"Bukan soal tambahan personelnya tapi sarana prasarananya harus dipenuhi dulu. Contoh misalnya kalau mau dibuat pembatas jalan, traffic cone itu sudah dialokasikan di seluruh jalur 3 lajur tersebut. Yang kedua di pertigaan-pertigaan saja yang tanpa ada traffic cone. Sehingga tidak ada itu, traffic harus digeser ke kanan maupun ke kiri," ungkapnya.