Tajin Karya Mahasiswa IPB University Raih Juara 2 Kompetisi Pangan Nasional
Tajin for general bebas dari laktosa sehingga dapat menjadi minuman harian yang sehat untuk konsumen dengan intoleransi laktosa dan alergi susu dairy.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tajin karya mahasiswa IPB University raih juara 2 di kompetisi pangan nasional
Tajin adalah susu nabati inovasi mahasiswa IPB University.
Tajin berbasis beras coklat berkecambah atau germinated brown rice dan ekstrak daun kelor.
Mahasiswa tersebut adalah Amalia Rakhmadani, Niswana Wafi Alfarda dan M Fadhil Rhezarespati.
Ketiganya dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta).
“Produk Tajin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain tinggi protein, tinggi vitamin, tinggi serat, rendah lemak dan memiliki indeks glikemik rendah. Adapun pemanfaatan produk Tajin yaitu sebagai minuman susu nabati yang dapat dikonsumsi setiap hari dengan sasaran konsumen mulai dari anak-anak hingga dewasa. Kami sediakan Tajin for kids dan Ta'jin for general. Tajin for kids diformulasikan untuk memerangi malnutrisi beban ganda (stunting dan overweight) sedangkan Tajin for general diformulasikan untuk mengatasi penyakit degeneratif yang saat ini prevalensinya meningkat dengan tajam di seluruh dunia,” terang Amalia sebagai Ketua Tim.
Tajin for kids dan Tajin for general bebas dari laktosa sehingga dapat menjadi minuman harian yang sehat untuk konsumen dengan intoleransi laktosa dan alergi susu dairy.
Secara ekonomi, Niswana Wafi Alfarda menerangkan bahwa pemanfaatan kedua bahan baku (beras coklat berkecambah dan ekstrak daun kelor) diharapkan dapat memberikan nilai tambah untuk kedua sumber pangan tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan laba petani beras dan petani kelor.
"Proyek ini dapat menjadi peluang bagus untuk memperluas jaringan dan meningkatkan devisa karena memiliki potensi besar dalam menyelesaikan permasalahan terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Khususnya pilar ketiga yaitu "good health and well being" yang memiliki fokus penyelesaian permasalahan malnutrisi beban ganda dan penyakit degeneratif. Selain itu keberhasilan industrialisasi Tajin akan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat lokal,” ujar Niswana.
Melalui inovasi Tajin tersebut, tiga mahasiswa IPB University ini meraih juara 2 dalam lomba Food Product Development Competition (FPDC) Nasional di Bogor, September lalu.
“Alhamdulillah bersyukur sekali tidak menyangka jika diberikan kesempatan untuk memenangkan kompetisi ini. Kami berharap adanya industrialisasi pada Ta’jin. Tujuannya untuk memacu inovasi lebih masif lagi dari para peneliti lain untuk mengembangkan minuman fungsional berbasis susu nabati. Analisis bisnis produk Ta’jin ini telah menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan untuk dikomersialkan secara industri. Hal ini dikarenakan saat ini pasar produk minuman fungsional terutama susu nabati sedang naik daun,” ungkap Niswana.(*)