Fraksi PDI-P Minta Anies Baswdan Tak Menyalahkan Sistem E-Budgeting Era Jokowi-Ahok
Ia menegaskan, memang sudah seharusnya Anies Baswedan memperbaiki sistem agar semakin baik dan lebih mudah diakses publik.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menanggapi pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan yang hendak memperbaiki sistem elektronik APBD Pemprov DKI Jakarta atau e-budgeting.
Ia mengatakan, jika memang Anies Baswedan ingin memperbaiki sistem elektronik APBD, tidak perlu menyalahkan sistem yang sudah ada saat ini.
Pasalnya, sistem itu warisan era Joko Widodo dan Basuki Thahaja Purnama saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada tahun 2012.
Ia mengatakan, zaman semakin modern dan canggih.
Dengan demikian, memang perlu pembaharuan pada sistem elektronik APBD tersebut.
“Kalau memang lebih baik, monggo. Tapi jangan menafikan sistem yang sudah ada. Kalau tujuan untuk memperbaiki sistem yang ada kami hormati. Karena jaman berubah, setiap saat ada perubahan teknologi lebih canggih, kita senang hati,” katanya.
Ia menegaskan, memang sudah seharusnya Anies Baswedan memperbaiki sistem agar semakin baik dan lebih mudah diakses publik.
Namun, dia menekankan, jangan sampai Anies Baswedan malah menyalahkan sistem yang ada.
“Kalau mau membuka sistem baru, jangan kemudian seolah-olah menyalahkan sistem yang sudah ada,“ ucap Ketua Fraksi PDI-P di DPRD DKI itu.
Sebelumnya, penyusunan anggaran 2020 Pemprov DKI disorot publik karena banyak kejanggalan.
Pihak Pemprov DKI mengakui ada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang asal memasukkan anggaran.
Menanggapi kritikan dari berbagai pihak soal penyusunan anggaran tersebut, Anies malah menyalahkan sistem yang ada.
Seperti anggaran lem aibon Rp 82,8 miliar, menurut Anies Baswedan, disebabkan adanya kesalahan sistem digital.
“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” ujar Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).
Anies Baswedan mengatakan, jika sistem penginputan itu seharusnya bisa dilakukan dengan smart system.