Misteri Mayat Suami Istri Tergantung di Jembatan Talihoran, Luka Robek di Leher Jadi Petunjuk

Misteri kematian suami istri yang ditemukan tewas tergantung di bawah jembatan talihoran, Labuhan Batu.

Istimewa/TribunMedan
Tim dokter saat melakukan autopsi terhadap jenazah pasangan suami istri yang tewas tergantung di Jembatan Talihoran. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Penyebab pasti kematian sepasang suami istri di Labuhan Batu, Sumatera Utara masih misteri.

Seperti diketahu bahwa suami istri tersebut ditemukan tewas tergantung di Jembatan Talihoran.

Suami istri yang masing-masing bernama Herman Ginting (58) dan istrinya Sarinah (56) ditemukan pada Sabtu (2/11/2019) pagi.

Dua jenazah tersebut ditemukan pertama kali oleh dua saksi yang saat itu tengah melintasi jembatan yang berlokasoi di Dusun Aek Nauli, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Labuhan Batu.

Kedua saksi itu hendak berangkat kerja sekira pukul 06.45 WIB.

Awalnya, keduanya curiga melihat benda mirip tubuh manusia tergangtung di bawah jembatan.

Menyesal Lempar Botol di Laga Kalteng Putra vs Persib, Gubernur Kalteng Ungkap Kejadian Sebenarnya

Modus Cek Keperawanan, Pemuda di Jombang Rudapaksa Saudara karena Adiknya Dipacari, Begini Faktanya

Meninggal di Malaysia, Ini Percakapan Terakhir Pebalap Afridza dengan Ibundanya Sebelum Balap

Fakta Oknum Polisi Berhentikan Ambulans yang Bawa Pasien, Begini Penjelasan Kapolres Tebingtinggi

Setelah dicek, keduanya pun kaget melihat ada jenazah pria dan wanita tergantung.

Kedua saksi langsung melaporkan temuan jenazah itu ke pihak kepolisian.

Polisi lantas menuju lokasi dan segera menurunkan dua jenazah sepasang suami istri itu.

Ilustrasi tewas
Ilustrasi tewas (net)

Kemudian, jenazah dibawa ke rumah kontrakan korban yang tak jauh dari lokasi.

"Untuk motif dan penyebab kematian, kita belum bisa simpulkan. Masih dalam penyelidikan dan petugas masih terus mengumpulkan keterangan," ujar Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Indratno.

Berdasarkan hasil visum di RSUD Rantauprapat, terdapat luka sayatan di leher jasad suami istri itu.

Selain itu, tidak ada tanda-tanda kematian karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

Luka tersebut kemungkinan akibat benda tajam.

Meninggal di Malaysia, Ini Percakapan Terakhir Pebalap Afridza dengan Ibundanya Sebelum Balap

Reaksi Kaesang Pangarep saat Paspampres yang Mengawalnya Berfoto dengan Anya Geraldine

Fakta Oknum Polisi Berhentikan Ambulans yang Bawa Pasien, Begini Penjelasan Kapolres Tebingtinggi

Meninggal di Malaysia, Ini Percakapan Terakhir Pebalap Afridza dengan Ibundanya Sebelum Balap

"Terdapat luka robek di leher sepanjang 4x15 sentimeter kemungkinan karena benda tajam. Bisa karena pisau, parang. Kematiannya karena dibunuh. Kalau karena bunuh diri, itu kemungkinan kecil," ujar dokter Rudi, Sabtu (2/11/2019).

Sementara itu Iptu Krisnat menyebut bahwa pihaknya akan membawa kedua jenazah itu ke RS Djasamen Saragih Pematang Siantar.

Hal itu dilakukan guna mematikan penyebab luka luar dan robek pada jasad korban.

"Kita akan optopsi," ungkapnya.

Insiden temuan mayat tergantung juga pernah membuat geger warga Limo Kota Depok beberapa waktu lalu.

Diwrtakan TribunJakarta.com, Warga Gang Bambu Blok Singkuk, Meruyung, Limo, Kota Depok, digegerkan penemuan wanita gantung diri di pohon alpukat pada Senin (26/8/2019) malam hari kemarin.

Kapolsek Limo Kompol Iskandar mengatakan, identitas korban bernama Khaerani Hasibuan (49) yang masih merupakan warga sekitar lokasi kejadian.

Lokasi kejadian wanita gantung diri di Gang Bambu Blok Singkuk, Meruyung, Limo, Kota Depok.
Lokasi kejadian wanita gantung diri di Gang Bambu Blok Singkuk, Meruyung, Limo, Kota Depok. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Iskandar menuturkan, korban pertama kaki ditemukan oleh saksi bernama Rusdi yang tengah melintas di lokasi kejadian bersama sang istri.

"Ketika melintas, saksi melihat wanita tergantung di pohon dalam keadaan sudah tidak bergerak, kemudian segera melaporkan kepada ketua lingkungan setempat," ujar Iskandar dikonfirmasi peristiwa tersebut, Selasa (27/8/2019).

Ia juga mengatakan, Muhamad Sain (54) mantan suami korban mengakui jika ada permasalahan didalam keluarganya.

"Menurut keterangan dari mantan suami bahwa pernah ada permasalahan keluarga mulai sejak awal puasa lalu," kata Iskandar.

Meninggal di Malaysia, Ini Percakapan Terakhir Pebalap Afridza dengan Ibundanya Sebelum Balap

Suami Istri di Bogor Berebut Kursi Kades dan Gelar Hajatan di TPS, Warga: Luar Biasa

Modus Cek Keperawanan, Pemuda di Jombang Rudapaksa Saudara karena Adiknya Dipacari, Begini Faktanya

Menyesal Lempar Botol di Laga Kalteng Putra vs Persib, Gubernur Kalteng Ungkap Kejadian Sebenarnya

Lanjut Iskandar, Muhamad Sain juga akan mengurus prosesi pemakaman korban dan menerima musibah tersebut, serta membuat surat pernyataan yang berisi korban tidak akan diotopsi.

"Mantan suaminya bersedia untuk menjadi pihak keluarga yang akan mengurus jenazahnya, dan menerima atas kejadian tersebut. Dia juga mengatakan tidak akan melakukan autopsi yang dituangkan dalam surat pernyataan," ucapnya.

 Sementara itu, Gery saksi kejadian tersebut mengatakan bahwa korban masih mengenakan pakaian lengkap ketika ditemukan tergantung.

"Masih utuh, baju hitam garis putih, sandalnya juga masih dipakai. Celananya hitam, saya bingung dia bunuh diri gantung diri tapi kakinya menyentuh tanah," ujarnya ditemui di lokasi kejadian.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved