Suami Istri di Bogor Berebut Kursi Kades dan Gelar Hajatan di TPS, Warga: Luar Biasa

Pasangan suami istri di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor bersaing memperebutkan kursi kepala desa dalam Pilkades

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Sepasang suami istri di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor berebut kursi kepala desa dalam Pilkades serentak 2019, Minggu (3/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, RANCABUNGUR - Pasangan suami istri di Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor bersaing memperebutkan kursi kepala desa dalam Pilkades serentak 2019, Minggu (3/11/2019).

Mereka adalah Lukmanul Hakim calon kades Bantarsari nomor urut 01 dan istrinya, Silviani nomor urut 02.

Kontestasi perebutan kursi kepala desa di desa ini rupanya hanya diikuti kedua calon kades yang merupakan pasangan suami istri ini.

Pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, suasana pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) Desa Bantarsari jauh dari kata tegang.

Sebab, kedua calon kades suami istri ini di lokasi TPS juga menggelar semacam acara hajatan demi memperingati hari jadi pernikahan mereka yang ke-18 tahun.

Acara pencoblosan ini digelar meriah karena di dalam acara tersebut juga dihadiri sejumlah anak-anak yang menggelar kirab budaya.

Bahkan panggung untuk para calon kades pun di desain sedemikian rupa seperti ala pelaminan.

"(Kedua calon kades) Pakai pakaian adat kayak Jawa gitu. Pas dateng warga pada salaman dulu," kata salah satu warga Desa Bantarsari, Jarkon (59) kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (3/11/2019).

Jarkon mengaku bahwa ia baru pertama kali melihat acara Pilkades semeriah ini.

Warga Desa Bantarsari, Jarkon (59) tanggapi Pilkades serantak 2019, Minggu (11/3/2019).
Warga Desa Bantarsari, Jarkon (59) tanggapi Pilkades serantak 2019, Minggu (11/3/2019). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Jadi meriah di sini, luar biasa, memang luar biasa itu, baru lah saya ngelihat. Baru pertama kali saya lihat ada pencoblosan Pilkades di TPS seperti ini," kata Jarkon.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri di Desa Bantarsari, Lukmanul Hakim dan Silviani maju menjadi calon kepala desa karena diawali minimnya warga yang menyalonkan diri dalam Pilkades 2019 di desa ini.

Salah satu calon kades Bantarsari, Lukmanul Hakim menuturkan bahwa awalnya pada saat masa pendaftaran calon kades di tanggal 24 Agustus lalu, pendaftaran untuk dua calon ditutup.

Kemudian saat itu, pendaftar calon kades, baru satu calon yakni Lukman sendiri.

"Awalnya memang saya aja, karena aturan tidak boleh kotak kosong, harus ada, karena istri saya juga boleh, kemudian saya masukan dalam pencalonan," kata Lukman.

Dia mengatakan bahwa dia sengaja berencana membuat suasana pencoblosan di TPS seperti hajatan pengantin agar terlihat unik dan berbeda dari yang lain.

Serta membangkitkan semangat persatuan warga desa dengan demokrasi yang bahagia.

Selain itu, rencana pencoblosan dengan disertai kirab budaya ini, kata Lukman sekaligus merayakan hari jadi pernikahannya dengan sang istri yang sudah menginjak 18 tahun.

"Karena suami istri yang jadi calonnya, jadi sekalian. Di samping itu tanggal 21 Oktober saya ultah pernikahan ke-18, jadi 3 November adalah perayaannya. Jadi konsep itu yang kami kembangkan," ungkap Lukman.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved