Ternyata Orang Selingkuh Bukan karena Pasangannya, Ini Penjelasan Sains

Fenomena perselingkuhan yang sering terjadi dalam rumah tangga rupanya dapat dijelaskan dalam kajian sains.

Editor: Vivi Febrianti
(AntonioGuillem)
Ilustrasi selingkuh 

Di mana seorang pria mabuk mencari kuncinya yang hilang, tetapi dia mencari bukan di tempat di mana ia menjatuhkan kunci itu, melainkan di tempat yang terkena cahaya (efek lampu hijau) di jalan.

"Masalahnya adalah bahwa tidak seperti orang mabuk yang pencariannya sia-sia, kita selalu dapat menemukan masalah baru dalam pernikahan," jelasnya.

Arti dari perumpamaan ini adalah kunci yang hilang ibarat jati diri, yang di cari di tempat orang lain dengan melakukan perselingkuhan.

Bukannya menemukan jati diri, kebanyakan perselingkuhan mendatangkan masalah lain.

5 Tahun Selingkuh dengan Konglomerat, Model Cantik Kaya Mendadak saat Putus, Diberi Imbalan Rp 536 M

Setelah Ditusuk karena Dituduh Selingkuh, Pedagang Ikan di Pasar Bogor Sempat Berjalan ke Kios

Perselingkuhan tak ada hubungannya dengan penampilan atau kepribadian

Menurut survei yang dilakukan Victoria Milan, sebuah situs web untuk orang-orang yang ingin selingkuh, ternyata mayoritas pria dan wanita yang berselingkuh melaporkan bahwa pasangannya mereka lebih menarik daripada orang yang mereka ajak selingkuh.

Hal itu disimpulkan setelah menanyakan kepada lebih dari 4.000 pengguna tentang perincian perselingkuhan yang mereka lakukan.

Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa banyak pria berpikir pasangan asli mereka juga lebih unggul dalam hal lainnya, hanya 25 persen pria yang mengatakan wanita simpanan mereka juga lebih menarik.

Selingkuh itu tentang peluang (kesempatan)

Dalam sebuah survei anonim yang ditugaskan oleh MSNBC mengungkapkan bahwa tidak ada tingkatan atau presentasi yang jelas dari sebuah perselingkuhan terjadi.

Semua bisa terjadi terhadap pasangan yang lebih tua dan lebih muda, pasangan yang sudah menikah dan belum menikah, dan pasangan dengan dan tanpa anak, semuanya memiliki tingkat perselingkuhan yang sebanding.

Namun, dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa sebagian besar perselingkuhan itu terjadi karena, mereka dihadapkan dengan godaan untuk berselingkuh.

Pada penelitian lainnya yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, yang melibatkan 423 orang, penelitian menemukan bahwa pria dan wanita sering berselingkuh karena alasan oportunistik.

Dengan kondisi pemikiran, satu sisi "orang-orang memukul saya," dan "orang lain benar-benar ada untuk saya".

Hal inilah yang kemudian terjadi dan memicu orang tersebut memilih melewati batas, dan lebih mengambil kesempatan untuk berada di tempat yang baik untuk dirinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved