Ternyata Orang Selingkuh Bukan karena Pasangannya, Ini Penjelasan Sains
Fenomena perselingkuhan yang sering terjadi dalam rumah tangga rupanya dapat dijelaskan dalam kajian sains.
Sifat alamiah sejak anak-anak
Ada bukti bahwa ketika salah satu pasangan dalam suatu hubungan menunjukkan gaya keterikatan yang cemas dan dicirikan oleh rasa takut akan penolakan atau pengabaian, mereka lebih cenderung untuk berselingkuh.
Hal itu sesuai dalam konteks Teori Lampiran (Attachment Theory), dan beberapa penelitian lainnya juga telah mengkonfirmasi bahwa gaya keterikatan individu yang terbentuk pada masa bayi dan anak usia dini dapat memiliki dampak yang bertahan lama pada hubungan romantis.
Seperti yang dikatakan oleh seorang peneliti tentang perselingkuhan ini, bahwa hal itu merupakan proses yang sebagian besar terjadi secara spontan dan tanpa usaha, dan mereka mungkin telah dibentuk oleh faktor biologis atau pengalaman anak usia dini.
Tidak banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah pasangan Anda selingkuh, menurut ahli.
Strategi seperti membatasi perilaku kasar atau mengendalikan perilaku pasangan, mengisolasi dia dari orang lain, memata-matai, menguntit, mengancam perselingkuhan, manipulasi emosional, merendahkan pasangan dan mengancam, tidak akan membuat rumah tangga utuh.
Sebuah rumah tangga akan berhasil bila menekankan cinta dan kepedulian terhadap pasangan, menjadi pasangan yang baik, menjaga penampilan fisik dan juga perilaku yang dapat membuat pasangan bahagia dan sehat, terlepas dari ancaman perselingkuhan itu.
Hal yang sederhana namun itulah cara terbaik untuk mencegah perselingkuhan.
Adalah dengan melakukan apa yang akan dilakukan pasangan sehat lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang Selingkuh Bukan karena Pasangannya, Begini Penjelasan Sains"
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Gloria Setyvani Putri