Perempuan Dinilai Berpotensi Kembangkan UMKM, Bantu Ketahanan Ekonomi Keluarga

Head Regional Corporate Affairs Gojek Indonesia, Wildan Kesuma mengatakan, setidaknya di Indonesia ada 14 juta UMKM perempuan.

Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah
Pelatihan wirausaha yang digelar oleh Gojek Indonesia di Hotel Amaris Pakuan Bogor, 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Dalam pelatihan wirausaha yang digelar oleh Gojek Indonesia di Hotel Amaris Pakuan Bogor, seperti memberikan gambaran bahwa banyak perempuan dari segala usia dan latar belakang memiliki bisnis sendiri atau setidaknya mempunyai minat untuk itu.

Head Regional Corporate Affairs Gojek Indonesia, Wildan Kesuma mengatakan, setidaknya di Indonesia ada 14 juta UMKM perempuan.

Jumlah tersebut dinilai berpotensi besar bagi perempuan untuk ikut turut serta memperluas ekonomi kerakyatan dan meningkatkan ekonomi Indonesia, khususnya di Bogor.

Apalagi, kata Wildan, Bogor adalah kota potensial untuk pelaku UMKM mengingat kota ini pernah mendapat penghargaan Naktamukti karena telah mendukung dan berkontribusi positif terhadap kemajuan UMKM.

"Perempuan juga diharapkan memiliki andil dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga lewat berwirausaha," katanya di Bogor, Kamis (7/11/2019).

Sayangnya, masih banyak perempuan yang belum memahami cara memulai untuk berbisnis atau mengembangkannya meski dinilai berpotensi besar.

Hal ini, kerap ditemui Wildan dalam sesi konsultasi saat melakukan pelatihan wirausaha digital di beberapa daerah.

Kebanyakan, mereka memiliki mindset bahwa untuk memulai suatu usaha harus memiliki modal yang besar.

"Mereka mau berwirausaha, tapi tidak tahu bagaimana cara memulai dan mengatur keuangan," kata Wildan.

Selain itu, kendala lainnya adalah pada akses pasar, serta pengetahuan dan akses teknologi terbatas.

Oleh sebab itu, menurutnya, besarnya potensi perempuan dalam memajukan perekonomian melalui wirausaha perlu diimbangi dengan pengetahuan mengelola bisnis yang tepat.

Di era teknologi, pihaknya ingin mengajak perempuan untuk mengembangkan usahanya lewat platform digital, salah satunya Gojek.

Dengan begitu, pemasaran dari produk UMKM-nya bisa lebih luas dan praktis saat bertransaksi.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pelatihan yang beberapa kali pernah dilakukan, omset UMKM perempuan jadi bertambah, karena dengan penjualan lewat online bisa lebih praktis lewat gadget tanpa harus buang-buang waktu ke toko.

"Teknologi sangat membantu pertumbuhan. Mendukung pelaku UMKM naik kelas, menjadi UMKM digital," ucap Wildan.

Sementara itu, Ketua 4 Pimpinan Pusat Muslimat NU, Siti Aniroh Slamet Efendi mengatakan, selama pihaknya bekerja sama dengan Gojek dalam mengembangkan bisnis UMKM perempuan, ada penambahan ilmu pengetahuan dalam berteknologi, terbuka mata ibu-ibu muslimat tidak harus punya modal yang banyak, dan kemampuan membuka jaringan bertambah.

"Banyak muslimat NU punya usaha tapi pengembangannya masih tradisional, belum lewat teknologi. Namun karena kerjasama ini, sedikit demi sedikit ibu-ibu muslimat punya gadget, hanya tinggal penguasaan penggunaan," katanya.

Ia berharap, lewat kerjasama ini, perempuan muslimat NU bisa berwirausaha untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

Sebab, menurutnya, ekonomi dalam suatu keluarga bisa bersinergi lebih bagus dan sejahtera dibanding salah satunya (hanya suami).

"Selama menjalankan program kerjasama dengan Gojek, tidak ada hambatan dalam menjalankan bisnis umkm," ucap dia.

Foto 1: Head Regional Corporate Affairs Gojek Indonesia, Wildan Kesuma dan Ketua 4 Pimpinan Pusat Muslimat NU, Siti Aniroh Slamet Efendi

Foto 2: Foto bersama perwakilan Gojek Indonesia dengan perwakilan Muslimat NU Bogor

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved