Cerita Ilham Maulidin, Mahasiswa Bogor yang Ciptakan Startup Kantin Lahap
Oleh karena itu, lewat aplikasi Kantin Lahap yang diciptakan bisa memotong waktu memesan makanan menjadi lebih singkat.
Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Milenial asal Bogor, Ilham Maulidin (22) mendirikan startup Kantin Lahap sebagai revolusi kantin digital di sekolah dan kampus berbasis aplikasi.
Ditemui TribunnewsBogor.com, Ilham bercerita baik di kantin sekolah ataupun kampus, sistem pengelolaannya masih konvensional sehingga menyebabkan antrean saat masuk jam makan.
Oleh karena itu, lewat aplikasi Kantin Lahap yang diciptakan bisa memotong waktu memesan makanan menjadi lebih singkat.
"Kami mencoba untuk merevolusi kantin yang masih konvensional menjadi lebih modern, lebih bisa diakses dengan mudah lewat aplikasi," kata mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian IPB, Minggu (10/11/2019).
Siswa atau mahasiswa bisa memesan makanan lewat aplikasi tanpa harus pergi ke kantin.
Mereka bisa memesan untuk waktu yang ditentukan sendiri, misal untuk sarapan pagi besok atau makan siang dengan setting waktu pengambilan sendiri.
"Orang pesan pakai aplikasi bisa menentukan waktu kapan jam persisnya akan diambil. Semisal jam 9.15 atau jam 14.10 juga bisa diambil," jelasnya.
Dengan aplikasi tersebut, pengguna hanya perlu ke kantin untuk ambil pesanan dan makan tanpa perlu mengantre lagi.
Aplikasi Kantin Lahap ini hanya bisa diakses oleh siswa dan mahasiswa di sekolahnya masing-masing menggunakan akun database sekolah/kampus.
"Nanti di aplikasi akan dinotice pesanan sedang dibuat atau pesanan sudah jadi," ucap Ilham.
Terkait pembayaran, dilakukan melalui online payment via aplikasi, transfer bank, dan cash on delivery (COD) ke penjual di kantin langsung.
Siswa atau mahasiswa juga bisa memesan makanan di kantin langsung lewat apkikasi dengan scan QR code yang disediakan di tiap-tiap meja makan.
Selain bisa memesan lewat aplikasi, Kantin Lahap ini hanya menyediakan menu gizi seimbang, seperti salad, buah, protein, dan lainnya.
"Di aplikasi sudah ada bentuk paket makanannya, jadi bukan customized, karena kalau customized kita enggak bisa memastikan kalau pelanggan itu gizinya seimbang," jelas dia.