Sandiaga Uno dan Tasya Kamila Beberkan Jurus Jadi Pengusaha Muda Sukses

Menurutnya, kolaborasi dalam berbisnis harus dilakukan untuk memperluas jangkauan bisnis sebagai suatu jalan menuju kesuksesan.

Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah
Sandiaga Uno hadir dalam seminar wirausaha muda di Bogor 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TIMUR - Sebagai seorang politikus sekaligus pengusaha muda Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan bahwa zaman ini untuk membangun bisnis tidak dapat hanya dilakukan sendirian.

Menurutnya, kolaborasi dalam berbisnis harus dilakukan untuk memperluas jangkauan bisnis sebagai suatu jalan menuju kesuksesan.

"Dulu bisnis adalah suatu kompetisi, tapi sekarang harus kolaborasi. Contohnya, ada pengusaha sepatu di luar negeri yang berkolaborasi dengan KFC," katanya dalam seminar Eksplorasi Wirausaha Muda Kreatif Indonesia di Kancah Internasional di Bogor, Minggu (10/11/2019).

Tak bisa dipungkiri, susahnya mencari kerja di Indonesia masih dirasakan oleh milenial yang baru lulus sekolah atau kuliah.

Menurut Sandiaga Uno, dibalik ekonomi Indonesia yang melemah ada pertumbuhan jumlah milenial yang pesat.

"Kalau milenial tumbuh berkembang, berarti ada potensi tercipta lapangan kerja. Milenial tahu kebutuhan milenial, kenapa harus cari kerja? Ciptain usaha sendiri untuk milenial," katanya.

Sandiaga Uno menyontohkan bisnis yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan milenial, salah satunya aplikasi traveling yang dibuat setelah melihat kesukaan anak muda terhadap jalan-jalan.

Contoh lain bisnis sneakers, mengingat milenial saat ini lebih menyukai sneakers sebagai fashion style.

Baginya, untuk menjadi pengusaha sukses harus menerapkan rumus 4 AS ala Sandiaga Uno, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Sama dengan Sandiaga Uno, Tasya Kamila artis Indonesia lulusan Columbia University, New York dan memiliki bisnis sepatu wanita ini juga mengatakan bahwa saat ini berbisnis harus sharing resource atau bekerjasama dengan orang lain.

"Sumberdaya manusia di Indonesia itu banyak sekali, kita harus saling bekerjasama untuk membangun bisnis yang punya visi misi sama dan punya ahli dalam bidang yang ingin kita tekuni," katanya.

Minder biasanya kerap dirasakan oleh beberapa anak muda yang ingin menjalankan usaha.

"Jangan berasumsi sebelum melakukan riset pasar, apakah produk kita unik, keunggulannya apa, target market, kebutuhan market, style market yang dituju. Tapi jangan hanya di kepala saja, harus serius," jelas Tasya Kamila.

Ia melanjutkan, jika riset tersebut sudah dilakukan dengan serius, maka kekhawatrian yang membuat minder tersebut bisa terbantahkan dengan strategi.

"Kunci utama adalah riset, karena kita jadi tahu apa yang harus diperbaiki dan ditambahkan. Jika sudah, just do it," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved