Disebut Bakal Pimpin BUMN, Gaya Ahok Jadi Sorotan Gerindra : Membawa Perubahan Bukan Cari Ribut

Disebut akan memimpin BUMN, Ahok diminta Partai Gerindra mengubah cara berkomunikasi tidak seperti saat jadi Gubernur DKI.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube/Panggil Saya BTP
Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok digadang-gadang akan memimpin salah satu BUMN. 

Jokowi-Ahok diketahui memang pernah berduet menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya Jokowi terpilih sebagai Presiden.

Ketika ditanya kembali mengenai jabatan apa yang akan diberikan ke Basuki, Jokowi membenarkan ada dua jabatan yang kemungkinan diberikan, yakni komisaris atau bagian direksi.

Diminta Ubah Gaya Komunikasi

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menilai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya jika nantinya benar-benar dipilih jadi bos perusahaan di salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Politisi Partai Gerindra ini berharap saat memimpin perusahaan BUMN, Ahok tak lagi sama seperti saat menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita," ujar Andre Rosiade saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Andre Rosiade berharap Ahok bisa membawa perubahan yang baik di tubuh BUMN.

Bukan, malah membuat kegaduhan.

"Menjadi direksi BUMN diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita," kata Andre Rosiade.

 Luhut Binsar Panjaitan Sebut Ahok Akan Jadi Pejabat BUMN Bidang Energi

 Ahok Akan Masuk BUMN, Luhut : Ya kan Dia Kerjanya Bagus

Ahok Putra Terbaik Negeri Ini

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi mengaku tak tahu soal sektor mana yang nantinya akan diisi oleh Ahok, Budi Gunadi menilai Ahok adalah salah satu putra terbaik bangsa.

Budi menyebut saat ini ada 143 perusahaan di bawah BUMN, dengan pendapatan mencapai Rp 2.400 Triliun.

Dengan jumlah sebesar ini Presiden Jokowi ingin agar Bumn Tak jalan sendiri, tapi bangun ekosistem ke depannya.

"Pak menteri juga mengatakan bahwa BUMN ini diminta untuk membangun ekosistem ke depannya dengan BUMD, BUMDes, BUMN swasta termasuk korporasi dan UMKM," kata Budi Gunadi dilansir dari Kompas TV.

Menurut Budi Gunadi, pihaknya membutuhkan putra putri terbaik Bangsa untuk bisa gabung dengan BUMN, menjalankan amanah Presiden.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved