Longsor di Cigombong
KAI Pastikan Longsor di Cigombong Tak Ganggu Perjalanan Kereta Api Bogor - Sukabumi
Longsor proyek double track di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor timbulkan dua korban tewas, Sabtu (16/11/2019).
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Longsor proyek double track di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor timbulkan dua korban tewas, Sabtu (16/11/2019).
Longsor tersebut merupakan longsor tebing tanah yang mengakibatkan besi penyangga beton ambruk dan menimpa sejumlah pekerja yang membangun dinding beton double track.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan bahwa pasca longsor lalu lintas kereta api Bogor - Sukabumi tetap normal.
"Seluruh perjalanan pada lintas tersebut tetap dapat berlangsung normal," kata Eva Chairunisa saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Sabtu (16/11/2019).
Dia mengatakan bahwa peristiwa longsor ini dipastikan tidak berdampak pada prasarana perkeretaapian.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pekerja proyek double track Bogor - Sukabumi, KM 19, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor tertimbun longsor, Sabtu (16/11/2019) pagi.
Pantauan TribunnewsBogor.com, longsor tersebut merupakan longsor tanah namun membuat beton dan besi yang dipasang ikut roboh dan menimpa korban.
Pihak kepolisian memastikan bahwa dua pekerja di antaranya tewas dalam kejadian ini.
"Jadi ada dua (korban) yang masih bisa kita selamatkan, dua meninggal dunia," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni kepada wartawan, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa dua korban selamat ini saat longsor berada di bagian luar besi.
Sedangkan korban yang meninggal berada di bagian dalam besi penyangga beton yang dipasang itu.
"Yang meninggal ini tertimbun besi antara besi kanan dan kiri mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Joni.
