Fahri Hamzah: Kalau Saya Jadi Ahok Mending Jadi Pengusaha Besar, Bisa Bantu Negara Juga
Menurut Fahri Hamzah, jika dirinya jadi Ahok maka akan memilih jadi pengusaha saja.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengandaikan dirinya jadi mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurut Fahri Hamzah, jika dirinya jadi Ahok di posisi sekarang ini, maka ia akan memilih untuk jadi pengusaha besar di bandingkan jadi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah di akun Twitter miliknya @Fahrihamzah Selasa (19/11/2019) malam.
Pada Tweet-nya itu, Fahri Hamzah mengomentari artikel berita soal penolakan terhadap Ahok.
Penolakan itu datang dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu atau FSPPB yang tak ingin Ahok menjadi pejabat di Pertamina.
Namun, Ahok mendapat dukungan dari Cendekiawan Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii Maarif menilai Ahok sangat cocok cocok menduduki posisi strategis sebagai pimpinan di BUMN itu.
Sementara itu, di artikel berita tersebut juga dijelaskan kalau Ahok pernah pasrah akan nasibnya.
Menurut Ahok, dirinya sudah sudah cacat di republik ini.
Untuk itu ia Pernah mengatakan kalau dirinya sudah game over.
Artikel berita itu berjudul “Ditolak Serikat Kerja, Didukung Buya: Kenapa Ahok Akui Dirinya Game Over ?”.
Nah artikel berita itu kemudian dikomentari oleh Fahri Hamzah.
• Fahri Hamzah: BUMN Itu Memerlukan Saudara Ahok, Orang yang Keras dan Tegas
• Fahri Hamzah Analisa Dampak Prabowo Jadi Menhan, Akui Keputusan Jokowi Adalah Misterius
Menurut Fahri Hamzah, jika dirinya jadi Ahok maka ia akan memilih untuk jadi pengusaha besar saja daripada jadi pejabat BUMN.
Hal itu kata Fahri Hamzah, memiliki makna yang sama, yakni bisa membantu negara juga.
Hal itu tentu dipilih Fahri Hamzah jika melihat situasi seperti sekarang ini.
Yakni banyaknya penolakan dari beberapa pihak.
“Meski punya hak, Kalau saya jadi Ahok dalam situasi begini, mending jadi pengusaha besar...
sama saja, itu bisa bantu negara juga,” tulisnya.
Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga mengaku baru sekali bertemu dengan Ahok.
Pertemuan itu pun bahkan tidak disengaja, dan hanya terjadi di toilet.
Meski baru bertemu sekali, ia mengatakan Ahok memiliki hak untuk jadi pejabat BUMN jika dinyatakan bersih oleh hukum.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah karena ada yang bertanya soal artikel berita dugaan korupsi yang dilakukan Ahok.
• Layat Cecep Reza, Marcelino Ayah Lala Menyesal Tak Bisa Penuhi Ajakan Bombom : Harusnya Gue Sempetin
• Tamara Bleszynski Kritik Artis yang Pamer Saldo ATM, Dianggap Memalukan hingga Lupa Sejarah Pahlawan
Artikel itu berjudul “Yayasan Ahok 2 Tahun Himpun Dana Triliunan, Harus Diaudit!”.
Akun Twitter @IwanSumule86_ itu mengomentari berita di Tribunnews.com dengan judul “Fahri Hamzah: BUMN Butuh Orang Keras Kayak Ahok”.
Ia kemudian mengomentari artikel itu dengan memberi screen shoot artikel berita soal Yayasan Ahok.
“Tak hanya itu, BUMN pun butuh orang yang tidak punya niat jahat, agar tidak ada korupsi.
Juga orang yang jago kumpulkan uang.
Bukan begitu Bung @Fahrihamzah?,” tulis akun tersebut.
Kemudian Tweet itu dibalas oleh Fahri Hamzah.
Di mana menurutnya artikel itu baru sekedar dugaan, belum ada pembuktian kalau Ahok terlibat korupsi.
Bahkan menurutnya para mentri juga banyak yang diduga melakukan tidak korupsi, tapi belum terbukti.
“Bung, Saya cuman sekali ketemu Ahok di acara PDIP (di toilet lagi pipis)
tapi kalau dia dinyatakan bersih oleh hukum maka dia punya haknya sementara tidak ada halangan.
Kalau diduga, bahkan presiden dan para calon presiden diduga.
Para menteri ini banyak diduga. Menteri LO,” tulisnya.
• Debat Soal Sosok Ahok, Serikat Pekerja Pertamina Ngotot : Kalau Ingin Nyapu, Sapunya Harus Bersih
• VIRAL Foto Ahok Pakai Seragam SPBU Pertamina, Ini Fakta Sebenarnya
Diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah mengatakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membutuhkan orang seperti mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Padahal selama ini, Fahri Hamzah termasuk orang cukup sering mengkritisi Ahok.
Menurut Fahri Hamzah, tidak ada alasan untuk menghalang-halangi Ahok menjadi pejabat BUMN.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Aiman di Kompas TV Selasa (19/11/2019), menurut Fahri Hamzah, ketika pemerintah mau menempatkan seseorang, makan harus menjelaskan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan.
"Ini jangan seperti ada agenda tersembunyi untuk memasukkan saudara Basuki ke dalam," tutur Fahri Hamzah.
Hal itu menurut Fahri Hamzah, dikarenakan pemerintah tidak menjelaskan soal kedudukan Ahok usai menjalani hukumannya.
"Misalkan apakah menurut UU beliau sebenarnya boleh? Sebab pasal 27 UUD jelas mengatakan segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan tanpa ada kecualinya. Apa yang terjadi dengan saudara Basuki haruslah boleh terjadi pada seluruh orang di seluruh Indonesia ini, di setiap jengkal tanah Indonesia ini, itu harus dijelaskan," kata Fahri Hamzah.
"Saya ingin pemerintah menjelaskan itu," tambah Fahri Hamzah.
Kemudian Fahri Hamzah pun mengaku BUMN memang butuh sosok seperti Ahok.
"Kalau soal talenta, saya termasuk yang menganggap BUMN itu memerlukan saudara Ahok, karena ada beberapa institusi di BUMN itu yang memerlukan orang keras, memerlukan orang tegas," ungkap Fahri Hamzah.