Pimpinan KPK Tegur Pegawai karena Undang Ustaz Abdul Somad, Fahri Hamzah : Anda Jadi Musuh Saya
Nada Bicara Fahri Hamzah Meninggi Bahas Pimpinan KPK Tegur Pegawai karena Undang Ustaz Abdul Somad : Anda Jadi Musuh Saya
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Fahri Hamzah kembali menyinggung soal Ketua KPK Agus Rahardjo yang memanggil pegawainya karena mengundang Ustaz Abdul Somad.
"ya lalu kenapa KPK menegur pegawainya karena ngundang Ustaz Abdul Somad, gimana ceritanya ini,
ini Ustaz Abdul Somad yang anda larang, diganti di BUMN, gak boleh ceramah di masjid pemerintah ini orang-orang yang oleh umatnya dianggap orang baik, ini bukan radikal," tegas Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah kemudian mengaku dilarang masuk ke UGM karena dianggap radikal.
"saya ini dilarang masuk UGM gara-gara dianggap radikal, anda mau anggap saya radikal ayo kita debat soal pancasila," kata Fahri Hamzah.
"UGM ini ga ada urusannya dnegan pemerintah, nah ini yang dramatasisasi seperti ini," ujar Andreas Hugo Pareira.
"jadi fakta yang ada dibuat dramatis," kata Andreas Hugo Pareira ke Fahri Hamzah di Mata Najwa.
• Soal Bom Bunuh Diri, Fahri Hamzah Minta Mahfud MD Buka ke Publik: Pelaku Jangan Disembunyikan
• PKS Ngarep Kursi Cawagub DKI Tetap Miliknya, Fahri Hamzah Beri Sindiran: Jual Aja untuk Bayar Utang
Melansir Kompas.com, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Agus Rahardjo akan memeriksa sejumlah pegawai KPK yang berperan sebagai inisiator mendatangkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke KPK untuk mengisi kajian setelah salat dzuhur, Selasa (19/11/2019).
Keputusan pegawai KPK mendatangkan UAS ternyata tanpa persetujuan pimpinan KPK.
"Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa,"ujar Agus di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (20/11/2019).
Ia mengatakan, inisiator pegawai yang mengundang UAS bukan berasal dari Wadah Pegawai (WP) KPK.

Melainkan dari Badan Amal Islam KPK (BAIK).
Pada malam sebelum pelaksanaan kajian UAS, pihaknya sudah berusaha mencegah niat pegawai KPK untuk mendatangkan UAS.
Agus mengatakan, usaha pencegahan tersebut bukan dalam ranah kapasitas UAS.
Melainkan track record UAS yang sempat menuai kontroversi dalam pengkajian di sejumlah wilayah.
"Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," katanya.