Video Pesan Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional, Ridwan Kamil hingga Dian Sastro Tanggapi Begini
Pidato Menteri Nadiem Makarim untuk menyambut Hari Guru Nasional mendapat banyak tanggapan dari berbagai pihak.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Tanggapan Ganjar Pranowo
Banyak pihak ikut mengomentari pidato dari Nadiem Makarim tersebut, satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar ikut memberi tanggapan melalui akun twitter pribadinya @ganjarpranowo, hingga mendapatkan 3.794 komentar, 3.100 Retweet, dan 6.500 Like dari warganet.
Ganjar menuturkan kepada warganet untuk menyimak baik-baik isi pidato dari Nadiem Makarim yang isinya menjelaskan langsung kepada persoalan yang selama ini ada dalam dunia pendidikan.
"Pidato pak Mendikbud ini 2 lembar... isinya langsung pada persoalan.
Kalau dibacakan dalam upacara pasti cepat selesai.
Simak baik2 isinya! Apa komentarmu?" cuitnya pada Sabtu (23/11/2019) siang.
Ridwan Kamil sebut isi pidato Nadiem Makarim lebih personal
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim saat memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (25/11/2019).
Ditanya soal isi pidato Nadiem, Emil berpendapat pidato tersebut membawa rasa simpati kepada para guru di Indonesia.
"Pesannya memang lebih personal ya, memberikan rasa simpati kepada guru yang seringkali banyak kendala dalam mengembangkan kreativitas," ucap Emil saat ditemui usai upacara seperti dikutip Kompas.com.
Dalam pidato itu, kata Emil, Nadiem juga mengajak para guru untuk membuat situasi belajar yang menyenangkan.
Tak hanya urusan menghafal, tetapi menciptakan kegiatan belajar mengajar yang interaktif.
Emil pun menangkap pesan yang disampaikan Nadiem dalam pidatonya.
Karena itu, kata dia, Pemprov Jabar akan menerjemahkan gagasan itu dalam sebuah kurikulum yang tak monoton.
"Jadi perubahan itu yang disampaikan dalam pidato Pak Mendikbud. Dan saya kira nanti akan terjemahkan yang dimaksud supaya intinya tidak hanya monoton dengan kurikulum yang kebanyakan mungkin menghafal dan gurunya terbebani administratif yang akhirnya waktu untuk berkreativitas dalam belajar mengajar menjadi kurang," ungkap Emil.
Meski demikian, pidato Nadiem banyak mendapat kritikan dari pengamat pendidikan yang meragukan implementasi dari isi pidatonya.
Menurut Emil, hal tersebut lumrah karena gagasan baru selalu mengundang beragam pendapat di masyarakat.
"Setiap gagasan baru yang keluar dari zona nyaman selalu ada dinamika skeptisme. Jadi hidup mah harus optimistis, saya mendukung Pak Menteri."
"Masalahnya kan bahasanya terlalu umum, belum diterjemahkan dalam hitungan jam, teknisnya seperti apa. Saya kira itu kewajiban kami sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah tentu kita akan menerjemahkan (program) dari Pak Menteri sebagai kebijakan di Jabar," jelasnya.
Dian Sastro ikut menanggapi
Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro turut mengomentari naskah pidato Nadiem Makarim.
Lewat akun Twitternya, Dian Sastro membalas postingan akun Twitter Kemendikbud yang mengunggah naskah pidato milik Nadiem Makarim.
Seperti diwartakan TribunJakarta.com, Dian Sastro mengaku menyukai isi pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi isi pidato Nadiem Makarim.
Menurutnya, naskah pidato tersebut menunjukan bahwa Nadiem Makarim sangat paham akan visi dan kondisi guru di Indonesia.
"Suka banget dan appreciate banget pidato yang dibuat. Sangat jelas visi dan pemahaman Nadiem terhadap kondisi guru di Indonesia," tulis Dian Sastro di akun Twitternya.